BSK Samawa

Memasuki Panen Raya, Harga Jagung di Lombok Timur Anjlok

SELONG,DS- Memasuki musim panen, harga jagung di Lombok Timur di tingkat petani merosot. Menurunnya harga jagung mulai terjadi sekitar tiga minggu yang lalu karena stok jagung sudah mulai banyak.

“Baru dua minggu ini dia mulai turun. Begitu petani sudah mulai panen harganya langsung turun. Informasinya karena stok jagung sudah banyak dan adanya jagung luar daerah yang masuk ke Lotim,” terang Bung, salah seorang petani asal Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kamis (18/4).

Dia menyebut harga paling mahal saat ini adalah Rp 4.500 – 5.000 perkilogram. Sedangkan harga bulan sebelumnya Rp 7.000-8.000 perkilogram di tingkat petani.Fluktuasi harga ini diakui kerap terjadi setiap musim panen raya tiba.

Disebutkan, jika melihat banyaknya tanaman jagung petani yang mati akibat El-nino, terutama di bagian selatan, harga jagung tahun ini seharusnya akan mahal pada saat panen raya tiba.

“Seharusnya mahal, karena banyak tanaman jagung petani yang mati akibat elnino kemarin. Terutama jagung-jagung yang di bagian selatan,” ujarnya.

Selain di bagian selatan, di kecamatan Suwela juga banyak tanaman jagung petani yang roboh akibat cuaca ekstrim dan terserang hama. Dengan harga jagung saat ini diperkirakan petani tidak bisa mendapatkan keuntungan banyaknya.

Terlebih, kata dia harga pupuk dan obat-obatan pertanian juga cukup mahal. Di tambah lagi dengan biaya ojek mengangkut jagung dari sawah ke rumah membutuhkan kan biaya cukup mahal. Ongkos ojek untuk mengangkut jagung Rp 30.000 per Satu karung.

“Berpartisipasi ada yang Rp 30.000 bahkan ada juga yang 40.000 ribu per karung tergantung Medan dan jaraknya. Semakin terjal dan semakin jauh maka ongkos ojeknya semakin mahal. Makanya kalau kitavlihat harga sekarang mungkin kemungkinan untung sangat kecil,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lotim Sahri menambahkan berdasarkan data yang ada sampai dengan akhir Desember 2023 lalu. Pertumbuhan tanaman jagung di Lotim bervariasi, ada yang bagus dan ada juga yang mati akibat El-nino dan cuaca ekstrim. Luas areal tanaman jagung pada tahun ini di Lotim seluas 3. 28,5 hektare.

“Kalau untuk hasil produksi jagung tahun ini kita belum ketahui jumlah pastinya, karena saat ini masih ada yang panen dan ada juga yang belum, seperti di kecamatan Suwela, Pringgabaya dan Sambalia,” ujarnya.

Tahun ini wilayah Jerowaru mengalmi gagal panen karena banyak yang mati terdampak elnino. Sementara di Kecamatan, Suwela, Pringgabaya dan Sambalia tanaman jagung rata-rata tumbuh subur.

Petani yang di Kecamatan Jerowaru sebelumnya diimbau untuk melakukan penanaman ulang. Tapi rata-rata petani menolak untuk menanam jagung kembali dan memilih menanam tembakau.

“Diluar kecamatan Jerowaru petani jagung rata-rata bagus dan sukses. Kami tawarkan untuk menanam kembali tapi mereka menolak. Petani lebih memilih untuk menanam tembakau,” katanya.

Haraga jagung saat ini sudah mulai menurun di tingkat petani yakni seharaga Rp4.000- Rp 4.500 per kilogram. Haraga jagung Mukai turun sejak bulan Maret lalu. Padahal beberapa bulan lalu jagung merupakan salah satu komoditas yang menyebabkan terjadinya infalasi dengan harga Rp 8.000- 9.000 perkilogram.

“Sebelumnya jagung sempat menjadi pemicu terjadinya infalasi. Tetapi sejak bulan Maret-April ini harga jagung sudahukai turun di harga Rp 4.000 perkilogram atau Rp 400 ribu per kuwintal,” Imbuhnya.li

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.