BSK Samawa

103 Pendaki Gagal Naik Rinjani, Diduga Tak Berizin

Selong, DS- Sebanyak 103 pendaki yang melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Lombok Timur dipulangkan oleh petugas pengamanan lantaran diduga tidak memiliki izin.

Video pemulangan ratusan pendaki ini juga sempat viral di sosial media instagram yang diunggah oleh @rinjanisamalasindonesi pada, Senin (14/4/2024) lalu.

Video berdurasi 00,59 detik itu menunjukkan lokasi di Pos 2 Gunung Rinjani. Dalam video tersebut tampak para pendaki yang sudah tiba membawa perlengkapan pendakian diminta putar balik oleh petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok.

Kepala TNGR, Dedy Asriady, membenarkan adanya 103 pendaki yang diminta turun karena tidak memiliki simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi).

Dia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu 14 April 2024 lalu.”Benar. Jadi seluruh pendaki itu tidak punya tiket. Jadi, selama tidak punya tiket ya kita minta turun,” ucap Dedy, Kamis (18/4/2024).

Dia menjelaskan, 103 pendaki yang diminta turun itu berasal dari luar Pulau Lombok. Mereka merupakan korban penipuan open trip (OT) yang berasal dari pulau Jawa.

“Kita sebenarnya kasian ya karena mereka tertipu. Ya, ini jadi pembelajaran buat semua agar hati-hati memilih OT. Kita coba berkoordinasi dengan petugas akan memburu siapa jasa OT-nya,” tegasnya.

Dikatakan, pada prinsipnya pendakian Rinjani menggunakan kuota dan menggunakan tiketing yang dipesan secata online. Apapun alasannya kata Dedy jika pendaki tidak kebagian kuota akan diminta turun.

“Jadi memang tiga jalur pendakian Torean, Senaru, dan Sembalun itu setelah lebaran kemarin sudah full kuotanya. Jadi kalau ke sana tidak ada tiket tidak bisa naik,” tegasnya.

Dedy pun memberikan arahan bagi pendaki yang tidak kebagian tiket di tiga jalur populer bisa mengambil jalur alternatif lain di jalur Timbanuh, Aik Berik dan jalur Tete Batu.

“Yang perlu dan penting bagi calon pengunjung pendakian Rinjani pendakian di Rinjani menggunakan tiket online melalui aplikasi eRinjani. Pendakian di Rinjani menggunakan kuota harian sebanyak 700 orang di 6 jalur,” tegas Dedy.

Dedy mengatakan khusus tiga jalur pendakian Senaru, Sembalun dan Torean selalu ramai. Bagi calon pendaki lokal (WNI) harus boleh mengakses tiket sendiri atau menggunakan tracking organizer (TO) atau open trip (OP).

“Pendaki mancanegara wajib menggunakan jasa TO. Setiap calon pendaki baik sendiri atau menggunakan jasa TO atau OT, wajib memastikan tiketnya sebelum berangkat atau mendaki ataupun perlengkapan pendakian,” tutupnya.

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.