BSK Samawa

World Cleanup Day, Pemda KLU Gelar Meleah di Pantai Impos

0
Aksi World Cleanup Day di Pantai Ipos

Tanjung, DS- Aksi World Cleanup Day serentak  berlangsung di berbagai daerah di Indonesia dan lebih dari 100 negara di dunia. World Cleanup Day diinisiasi pertama kali oleh organisasi masyarakat di Estonia, yang dikenal dengan Let’s Do It, pada 2008 silam. Setelah 10 tahun berjalan gerakan ramah kebersihan lingkungan ini kemudian disambut oleh berbagai negara, sekaligus menjadi asal muasal lahirnya World Cleanup Day dengan kegiatan aksi bersih-bersih secara serentak.

Di Indonesia, World Cleanup Day diperkenalkan pertama kali oleh Let’s Do It Indonesia, organisasi di bawah jaringan Let’s Do It World pada tahun 2014. Setelah 4 tahun perjalanannya, Indonesia mencatat sejarah dengan dinobatkan sebagai “pemimpin cleanup terbesar”. Tahun ini, World Cleanup Day Indonesia mengusung tema “Cleanup for Peaceful Indonesia”, untuk memperingati tanggal 21 September sebagai International Day of Peace atau Hari Perdamaian Internasional oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Begitupun di Kabupaten Lombok Utara, world cleanup day ini dilisi dengan aksi bersih-bersih pada hamparan tanah datar (baca: Meleah atau leahang lendang ager bersih) dipusatkan di Pantai Impos Desa Sokong dan dihelat pada beberapa titik lokasi dilepas langsung oleh Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, Sabtu (21/9).

Rangkaian meleah diawali dengan senam Zumba ini diikuti oleh Sekretaris Daerah KLU Drs. H. Suardi, MH, Waka Polres Lombok Utara Kompol Dewa Gede Sucipta, S.Pd, Pabung Kodim 1606 Lobar Mayor Inf. Raden Sugondo, Kepala OPD, PMI, Pegiat Pariwisata, Pelajar dan masyarakat peduli lingkungan.

Bupati H. Najmul Akhyar, dihadapan peserta World Cleanup Day mengungkapkan, berkumpulnya berbagai lapisan masyakat di Pantai Impos tersebut dalam rangka menyukseskan program cleanup day dengan melakukan pembersihan secara massal.

“Momentum hari ini sesungguhnya untuk menguatkan semangat bersama bahwa kita siap hidup bersih dan mengurangi sebanyak-banyaknya sampah di tempat kita masing-masing. Kita di sini berkumpul sebagai pelopor bagi gerakan kebersihan,” ungkap Najmul Akhyar.

Adapun aktivitas yang dihelat antara lain melakukan hal-hal sederhana seperti minum dengan menggunakan botol yang biasa dipakai berulang-ulang sehingga tidak menyebabkan penumpukan volume sampah di lingkungan sekitar.

Saat ini, sambungnya, semua pihak di KLU perlu mengelola sampah di tempat masing-masing dengan menyediakan tempat menampung sampah. Pihaknya mengajak berbagai kalangan untuk membuang sampah pada tempatnya karena sampah sebetulnya bukanlah musuh sehingga harus dijadikan sesuatu yang memiliki nilai ekonomis.

“Saya menghargai ada beberapa sekolah yang membayar SPP dengan sampah, apabila semua sekolah di KLU seperti ini maka tindakan ini adalah gerakan yang menyelamatkan lingkungan kita,” apresiasi Sekjen Apkasi tersebut.

Dalam pada itu, Sekretaris Daerah KLU Drs. H. Suardi, MH menyampaikan, aktivitas yang dihelat bersama tersebut merupakan kegiatan internasional dan Pemda maupun semua unsur di Lombok Utara pada hari peringatan world cleanup day melaksanakan pembersihan di beberapa titik dalam zonasi Lombok Utara.

“Di tempat ini akan ada pencanangan gerakan kebersihan lantaran kebersihan sesungguhnya adalah kebutuhan kita bersama dalam kehidupan kita sehari-hari,” tutur Suardi.

Terlebih lagi, lanjut Suardi, KLU adalah daerah yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara sehingga haruslah bersih dari berbagai jenis sampah. Kebersihan juga termasuk salah satu indikator sapta pesona wisata.

“Di wilayah kabupaten yang kita cintai ini, menjaga kebersihan menjadi kewajiban kita bersama untuk upaya menciptakan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan pencanangan ini kita mulai melakukan kebersihan di lingkungan kita sendiri,” pungkas Sekda.

Rangkaian kegiatan world cleanup day itu kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama oleh Bupati, Sekda dan hadirin. (sta/humaspro) foto: den/humaspro

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan