BSK Samawa

Zulkieflimanyah Anggap Harga Tiket Mahal ke Lombok Kewajaran

0
Gubernur Zulkieflimansyah

MATARAM, DS  -Pascagempa yang mengguncang NTB beberapa bulan lalu, harga tiket pesawat ke Lombok  melambung tinggi. Kondisi ini berpengaruh terhadap minat wisatawan yang berkunjung ke Lombok. Tentang hal ini, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, mengatakan naiknya harga tiket pesawat masih dalam tahap wajar.

“Pertama, rumus ekonomi sederhana, kalau pesawat sedikit, sedangkan yang mau datang banyak tentu harganya akan naik,” ujar Gubernur menjawab wartawan di Gedung DPRD NTB, Jalan Udayana, Kota Mataram, NTB, Kamis (13/12).

Zul menilai penurunan harga tiket pesawat bisa dilakukan dengan penambahan frekwensi penerbangan seperti sediakala. Pengurangan frekwensi penerbangan yang dilakukan manajemen maskapai pun merupakan hal yang lumrah pada saat ini  mengingat manajemen maskapai sudah memiliki perhitungan terkait frekwensi penerbangan ke Lombok.

“Kemarin (manajemen) Garuda dan Lion katakan mereka akan kembali normal pada pertengahan Desember ini,” ucapnya

Gubernur menuturkan, manajemen maskapai memiliki data tentang masa puncak dan masa sepi jumlah penumpang pesawat. Pada masa relatif sepi, maskapai akan menurunkan frekuensi yang dimanfaatkan juga untuk melakukan perawatan pesawat.

“Mereka (maskapai) sudah punya data bulan yang paling puncak, pertengahan bulan (Desember) ke atas baru puncak. Mudah-mudahan pertengahan Desember kembali normal,” ungkap Zulkieflimansyah.

Dikonfirmasi terpisah,  Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S. Sos, M. Si, menjelaskan tingginya harga tiket ke Lombok akibat adanya pengurangan frekwensi penerbangan beberapa maskapai seperti Lion Air dan Garuda Indonesia.

Akibat bencana gempa beberapa bulan lalu, Garuda Indonesia mengurangi frekwensi penerbangan dari empat kali sehari menjadi dua kali. Kondisi ini terjadi selama sebulan. Penerbangan Garuda Indonesia kembali normal per 1 Desember 2018.

“Memang ada pengurangan flight dari Garuda, dampak awal gempa dulu. Garuda mengurangi dua slot. Tapi per 1 Desember akan kembali normal. Karena pesawat itu mereka ground untuk maintenance. Lusa, itu sudah mulai normal. Setelah itu normal kembali, Lion Air juga normal kembali,” ungkapnya.

Ketika penerbangan domestik mulai normal maka harga tiket akan kembali seperti semula. Naiknya harga tiket pesawat Lombok – Jakarta, kata Faozal, karena berlaku hukum pasar supply and demand. ‘’Kalau demand stabil, maka harga tiket akan stabil,” ujarnya.

Faozal mengatakan untuk maskapai Lion Air sekarang sudah mulai normal. Faozal tak memungkiri kenaikan harga tiket tersebut membuat wisatawan berpikir datang ke NTB. “Pasti ada pengaruhnya. Bagi wisatawan karena tiket mahal orang jadi mikir. Kenapa harus ke Lombok. Itulah yang harus kita bicara ke airline,” katanya.

Terkait dengan recovery sektor pariwisata pascabencana gempa, Faozal mengatakan untuk wisatawan yang berkunjung dari Bali ke tiga gili menggunakan kapal cepat sudah berangsur-angsur normal. Dalam kondisi normal, sebanyak 24 fastboat melayani turis dari Bali ke tiga gili.

Sekarang, katanya, jumlah fastboat yang melayani wisatawan sebanyak 14 buah. “Walaupun belum normal sekali. Karena low season sekarang,” tandasnya. RUL.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan