MATARAM, DS – Ketua DPW PKB NTB yang mengumumkan mendukung kandidat petahana, H Muhammad Amin sebagai bakal calon Wakil Gubernur (Bacawagub) NTB, membuat kalang kabut. Pasalnya, 1 Oktober paket Ahyar-Mori dideklarasikan, akan tetapi PKB yang masik dalam koalisi poros (kopor) tengah punya calon lain.
Hal inilah yang membuat Ahyar Abduh risau. Sedangkan, H Lalu Hadrian Irfani atau Lalu Ari selaku Ketua DPW PKB belum pernah menunjukkan bukti tertulis berupa SK DPP terkait penunjukan Amin selaku Bacawagub tersebut.
“Setahu saya, di DPP PKB itu khusus Pilkada NTB dan beberapa daerah lainnya, masih berproses keputusannya. Jadi, belum ada yang final,” ujar Ahyar Abduh menjawab wartawan.
Namun, ia akan terus berjuang untuk memperoleh SK DPP PKB. Terlebih, sinyal dukungan pada Walikota Mataram dua periode tersebut berdampingan dengan Bacawagub Mori Hanafi M.Comm, masih terbuka lebar.
“Hasil komunikasi saya terakhir, nama saya sudah diajukan ke DPP. Dan itu jadi pertimbangan tim desk Pilkada DPP PKB untuk mengeluarkan remondasi dalam waktu dekat ini,” katanya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB, HM. Sakduddin, juga meragukan dukungan PKB terhadap H Muhammad Amin sebagai bakal calon wakil gubernur untuk bertarung di Pilkada NTB 2018. “Kita meragukan dukungan dan cara-cara PKB itu,” tegasnya.
Menurut Sakdudin, manuver PKB dengan memberikan dukungan terhadap H Muhammad Amin dapat memicu terpecahnya kopor tengah yang selama ini sudah terbangun. Padahal pihaknya sudah sejak awal menjalin kesepakatan bersama PAN, PPP, Hanura, termasuk PKB untuk mengusung H Ahyar Abduh sebagai bakal calon gubernur dan Mori Hanafi sebagai bakal calon wakil gubernur.
Justru yang terjadi PKB menelikung dari belakang dengan tiba-tiba mendukung Muhammad Amin yang saat ini menjabat Wakil Gubernur NTB.
“Kami sudah ada koordinasi sejak awal, musyawarah bahkan hingga perjanjian untuk sama-sama mendukung. Tapi apa yang terjadi mereka mendukung calon lain. Mestinya komitmen ini diingat,” ujar Sakdudin.
Yakin Tetap Solid
Ketua DPW PPP NTB Hj Wartiah menyakini kopor tengah yang digagas PKB, PPP, PAN, Hanura dan Gerindra, tetap solid menghadapi Pilkada Gubernur tahun 2018. Optimisme PPP lantaran telah ada penandatanganan komitmen lima petinggi partai yang sejak awal akan terus bersama hingga pendaftaran di KPU NTB.
“Yang pasti PPP memilih cagub dan cawagub sejak awal. Meski dengan munculnya nama pak Amin keberadaan koalisi bisa terbantahkan, tapi saya yakini komitmen yang sudah kita tandatangani akan diingatkan kok oleh semua parpol, termasuk PKB. Jadi, tanda tangan perjanjian ini kita gagas bareng serta tanpa adanya unsur paksaan didalamnya,” ungkap Wartiah menjawab wartawan, Senin (25/9).
Ia tidak menampik manuver PKB yang terlalu cepat mengumumkan — meski belum ada restu dari DPP — sempat membuah goyah koalisi poros tengah. Namun, menurut Wartiah, pihaknya tidak merasa dikhianati.
“Sampai hari ini kita masih tetap komunikasi dan berkomitmen tidak ada perpecahan. Jadi, manuver PKB kita biarkan saja, kan biasa di politik ada tarik ulur. Disitu saya kira PKB telah memainkannya,” kata Wartiah. fahrul
