Tinggi Angka Kecelakaan di NTB, Alumni Ponpes Nurul Hakim Terbitkan Buku Fikih Lalin

FOTO. Pimpinan Yayasan Ponpes Insan Kamil, TGH Muharrar Iqbal (dua kiri) saat menunjukkan buku Fiqih Lalu Lintas pada Wagub Sitti Rohmi Djalilah didampingi Kadis Perhubungan NTB. (FOTO. RUL/DS).

MATARAM, DS – Pimpinan Yayasan Ponpes Insan Kamil, TGH Muharrar Iqbal menerbitkan buku Fiqih Lalu Lintas guna memberikan informasi keselamatan untuk mengurangi angka fatalitas kecelakaan lalu lintas.

Muharar mengatakan, penerbitan buku karyanya bersama Ditlantas Polda NTB, Kombes Pol Noviar merupakan ikhtiar pihaknya agar adab manusia untuk selamat dalam berkendara di jalan raya. Tentunya, dengan mematuhi peraturan lalu lintas dapat dipedomani secara utuh.

“Dalam Islam jika adab yang didahulukan dan dimengerti terlebih dahulu dalam bersikap dan melangkah. Maka, harapan untuk berkendara dengan aman dan tertib akan bisa terpenuhi,” ujarnya pada wartawan usai bertemu Wakil Gubernur Hj. Sitti Rohmi Djalilah didampingi Kadis Perhubungan Lalu Muhamad Faozal, Rabu (9/6).

Alumni dan pengajar di Ponpes Nurul Hakim menyatakan, angka kecelakaan di Indonesia saat ini sangat tinggi. Yakni, 4 orang per jam atau 70 orang per hari. Sedangkan, di Provinsi NTB saat ini, angkanya sebanyak 400 orang per tahun 2020.

“Itu artinya, masyarakat masih anggap enteng soal kecelakaan ini. Padahal, jumlah korban kematian itu cukup besar setelah perang,” tegas Muharrar.

Anggota Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi NTB itu mengaku prihatin, korban di jalan raya, justru merupakan kalangan usia produktif. Yakni, usia antara 15-35 tahun.

Di mana, jika dibandingkan angka kematian karena pandemi Covid-19 kurang lebih 30 korban per hari di seluruh Indonesia. Namun, korban kecelakaan jalan raya bisa mencapai , empat orang per jam atau 70 orang per harinya.

“Hal itu menunjukkan bahwa korban karena kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan angka kematian lebih tinggi dari pada korban kematian Covid-19,” kata Muharrar.

Untuk itu, penerbitan buku tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan adab berkendara para pengguna lalu lintas di wilayah NTB.

“Intinya, jika akhlak sudah kita perbaiki di jalanan, maka nanti sopan santun pengguna lalu lintas untuk mematuhi rambu-rambu berlalu lintas yang sudah terpasang oleh pemerintah dan aparat kepolisian akan bisa tercapai sesuai harapan,” tandas Muharrar Iqbal. RUL.

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.