Sepanjang 2020, Ribuan Nakes di NTB Terpapar Covid-19, Lima Meninggal

FOTO. dr Nurhandini Eka Dewi. (FOTO. RUL/POS BALI).

MATARAM, DS – Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, sepanjang tahun 2020 sebanyak 1.037 tenaga kesehatan (nakes) di NTB terpapar Covid-19. Tercatat, dari ribuan Nakes itu sebanyak lima orang telah meninggal dunia.

“Sebanyak lima Nakes yang meninggal itu. Diantaranya, tenaga dokter, perawat, tenaga farmasi, dan bidan yang dalam kondisi hamil,” ujar Nurhandini pada wartawan saat dikonformasi melalui pesan Whatsappnya, Jumat (8/1).

Menurut Dokter Eka, jumlah tenaga kesehatan di NTB yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di NTB mencapai sebanyak 118 orang dari total jumlah 1.037 kasus nakes yang terpapar Covid-19 sepanjang tahun 2020 lalu.

“Selama tahun 2020 lalu, umumnya Nakes yang terpapar saat bertugas melayani pasien,” kata dia seraya menambahkan sebanyak lima nakes yang meninggal dunia berasal dari Kabupaten Bima dan Kota Mataram masing-masing dua orang, dan satu orang asal Lombok Tengah.

Salah satu nakes yang meninggal adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bima berinisial SF (58).

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 NTB, SF meninggal pada Jumat, 30 Oktober tahun 2020 lalu dan sempat menjalani perawatan di RSUD Kota Bima.

SF awalnya mengalami sesak napas dan demam tinggi disertai batuk. Setelah menjalani rapid tes hasilnya reaktif dan SF akhirnya menjalani swab dan dinyatakan positif Covid-19. Namun, tiga hari dirawat di ruang isolasi, SF meninggal dunia.

Sebelumnya rekan SF,  RF yang juga pegawai Dinas Kesehatan Bima juga meninggal dunia karena Covid-19 pada tanggal 21 Oktober tahun 2020 lalu.

Eka menuturkan, upaya tracing langsung dilakukan pada mereka yang berkontak erat, termasuk melakukan tracing terhadap pegawai Dinas Kesehatan Bima.

“Kita tiidak mau ya mengambil risiko. Mereka yang terkontak erat harus ditracing, 10-20 orang sebagai upaya antisipasi,” ucap Dokter Eka.

*Perawat dan Bidan

Eka mengatakan, dari 1.037 orang nakes yang terpapar Covid-19, 500 orang adalah perawat, 135 bidan, ahli gizi 50 orang, tenaga farmasi 45 orang, analis kesehatan yang bertugas di labolatorium 38 orang, administrasi  di puskesmas dan rumah sakit 36 orang, sanitarian 12 orang, dan sisanya sopir ambulans serta tenaga pendukung lainnya.

“Jika dilihat dari profesi seputaran bidang kesehatan, ada 30 profesi dan pekerjaan di bidang kesehatan yang terkena Covid ini,” katanya.

Eka mengklaim banyaknya nakes yang terpapar Covid-19 tidak sampai mengganggu pelayanan di rumah sakit ataupun puskesmas dan layanan kesehatan lainnya.

Ini karena para nakes tersebut tidak terpapar secara bersamaan. Mereka tersebar di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.

Meskipun pada bulan Juli 2020 adalah puncak kasus Covid-19 di NTB, petugas masih bisa melayani seluruh pasien dengan baik.

Jika nakes yang terpapar jumlahnya banyak di sebuah tempat, maka akan dilakukan tracing dan tempat itu ditutup selama 14 hari, termasuk dilakukan penyemprotan disinfektan  secara menyeluruh.

Jika jumlah yang terpapar sedikit, maka yang ditutup hanya lokasi atau ruangan tempat mereka terpapar saja. RUL.

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.