Sebanyak 16 PDP Tambahan di Lotim, Dominan dari Klaster Gowa

0
Bupati Lotim didampingi Sekda setempat

SELONG, DS – Dari data yang dirilis oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lombok Timur, diketahui terjadi peningkatan drastis pada data Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Tercatat ada 16 orang tambahan PDP tercatat pada data per Rabu (15/04/2020). Sehingga, hingga saat ini PDP Lombok Timur menjadi 33 orang.

Penambahan tersebut didominasi oleh Jama’ah Tabligh yang pernah berkunjung ke daerah terjangkit, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sementara, dari klaster Aik Nyambuk terjadi tren positif dengan sembuhnya tiga pasien positif Covid-19 yang masuk dalam klaster ini.

“Yang kita syukuri, tidak ada penambahan PDP dari claaster Aik Nyambuk. Itu hampir putus sebenarnya. Tapi, yang besar ini klaster Gowa,” tutur Sekda Lombok Timur, M. Juani Taofik.

Namun, penambahan PDP yang signifikan tersebut tidak perlu ditanggapi negatif oleh masyarakat. Karena penambahan PDP yang cepat tersebut, menunjukkan kinerja maskimal Tim Gugus Tugas.

“Semakin banyak PDP yang kita temukan, sesungguhnya tim gugus itu sedang bekerja. Ini kita rubah stigmanya. Daripada sekarang sedikit, besok dia meledak. Lebih baik sekarang kita kerja keras,” pungkasnya.

Sementara itu Bupati Lombok Timur, H. Sukiman Azmy menyebutkan, dari 16 tambahan PDP tersebut, ditemukan satu orang yang memiliki riwayat perjalanan berbeda dari klaster sebelumnya.

“Satu orang ini tidak pernah ke Gowa, tidak pernah ke Jakarta. Tapi dia perjalanannya, Lombok, Bali, Makasar, Papua, pulang pergi. Ini klaster baru saya katakan,” ungkap Sukiman.

Jika dari hasil tes swab (lendir hidung), didapatkan hasil positif maka akan dilakukan penambahan klaster berdasarkan riwayat pasien tersebut. Diketahui pasien tersebut positif dari hasil rapid tes. Namun, belum positif Covid-19, karena masih menunggu hasil laboratorium swab. Sehingga dia dikategorikan dalam PDP.

Bupati pun menyampaikan harapan, hasil uji swab pasien tersebut negatif.
“Saya berharap, Classter baru ini tidak berkembang. Artinya, negatif swab-nya, Kan belum swab-nya ini. Baru rapid test-nya,” harapnya. dd

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan