Satgas Pamtas Yonif 742 Bantu Amankan Ibadah Mingguan Warga Perbatasan

FOTO.Satgas Pengamanan Perbatasan RI – RDTL Sektor Timur membantu pengamanan di Gereja maupun Kapela di wilayah Atambua Barat. FOTO.RUL/DS)

MATARAM, DS – Dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman dalam pelaksanaan ibadah bagi umat Kristen baik Katholik maupun Protestan di Gereja dan Kapela, Satgas Pengamanan Perbatasan RI – RDTL Sektor Timur membantu pengamanan di Gereja maupun Kapela di sekitar pos jajaran setiap Minggu.

Demikian dikatakan Komandan Yonif 742/SWY, Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, selaku Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur usai mengikuti Vicon dengan Pangdam IX/Udayana di Mako Satgas Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, NTT, Minggu (11/7).

Hari ini seluruh pos jajaran Kipur I, Kipur II dan Kipur III melaksanakan pengamanan gereja dan Kapela, seperti personel Pos Motaain Kipur I melaksanakan pengamanan di Gereja Rehobot Protestan Dusun Motaain Desa Motaain, Pos Turiscain Kipur II menyiapkan satu unit kendaraan truk untuk mengantar warga menuju Gereja Santo Aloysius Gonzaga- Haekesak di Kecamatan Raihat dan Pos Dafala Kipur III melaksanakan pengamanan ibadah di Gereja ST. Tadeus Dafala Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur.

Selain ibadah yang dilaksanakan setiap hari minggu, lanjutnya, pihaknya juga membantu pengamanan pada hari-hari besar keagamaan dengan tetap berkoordinasi dengan pihak gereja maupun Kapela dan instansi terkait dengan harapan terjalinnya sinergitas dan komunikasi yang baik antara Satgas dengan masyarakat.

“Pengamanan seperti ini juga diberikan kepada umat lain baik Islam maupun Hindu yang memiliki jumlah penganut yang lumayan banyak di Kabupaten Belu,” terangnya.

Menurut Bayu Sigit, jiwa toleransi di Kabupaten Belu sangat luar biasa dan ini patut dijadikan contoh yang bagus untuk diikuti.

“Umat Kristen sebagai mayoritas melaksanakan ibadah dan kebaktian di gereja atau kapela, demikian juga yang umat Islam melaksanakan ibadah di Masjid atau Mushala dan umat Hindu di beberapa Pura berjalan aman dan lancar, tidak ada gangguan dari manapun,” jelasnya.

“Ini sebagai bukti konkret toleransi yang memahami Kebhinekaan sebagaimana dijelaskan dalam Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua) yakni NKRI,” imbuh Bayu Sigit

Ia juga tetap berharap dan berdoa, kehidupan yang harmonis seperti ini dengan saling menghormati dan menghargai satu dengan lainnya terus berlanjut secara kontinyu tanpa mengenal waktu dan tempat maka Indonesia akan tetap aman dan kondusif terutama di wilayah perbatasan.

Disela-sela pengamanan ibadah, personel Satgas Pamtas Sektor Timur juga mengingatkan para Jemaat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus corona yang dapat menimbulkan cluster baru. RUL.

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.