PT. Energi Selaparang Tingkatkan Produksi
SELONG,DS-PT. Energi Selaparang yang memroduksi air minum dalam kemasan dengan merk dagang Asel melakukan perombakan pada jajaran direksi. Direktur Utama perusahaan yang lama yang merupakan sosok perintis perusahaan, HL. Mahsun digeser menjadi Direktur Operasional. Sedangkan penggantinya ditunjuk Sapardi, yang sebelumnya berkiprah di PD. Agro Selaparang.
Pengambilan sumpah jabatan peralihan jajaran direksi tersebut dilakukan di halaman pabrik PT. Energi Selaparang yang berlokasi di Suryawangi, Labuhan Haji, Kamis (13/7). Bertindak selaku pengambil sumpah jabatan adalah Wakil Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin.
Dalam sambutannya, Wabup menginginkan PT. Energi Selaparang dengan produk unggulan air minum dalam kemasan dengan merk dagang Asel ini mampu meningkatkan jumlah produksinya dari capaian selama ini. Mengingat, perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang keuntungannya akan kembali bagi daerah yang diperuntukkan bagi masyarakat.
Dikatakan Wabup, PT. Energi Selaparang bukan hanya mengelola produksi air minum Asel. Akan tetapi, ada kegiatan usaha lainnya yang telah dijalankan perusahaan ini sejak beberapa waktu lalu, yakni Sentra Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang berada di 2 lokasi, yakni di Tanjung Luar dan Labuhan Haji. Kedua unit usaha tersebut juga hendaknya mampu dikembangkan jajaran direksi baru bersama karyawan.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Energi Selaparang yang baru, Sapardi mengungkapkan bahwa dirinya akan segera melakukan penyesuaian dan perbaikan di lingkungan perusahaan dengan berbekal pengalaman sebelumnya dalam menjalankan usaha di PD. Agro Selaparang.
Tingkatkan Produksi
Tuntutan dari Pemerintah Daerah Lombok terkait peningkatan jumlah produksi. PT. Energi Selaparang yang memproduksi air minum dalam kemasan Asel akan ditindaklanjuti dengan memaksimalkan tenaga yang ada. Namun, sebagaimana yang disampaikan Direktur Operasional PT. Energi Selaparang, HL. Mahsun, jumlah permintaan dari konsumen masih belum terlalu mendesak untuk melakukan penambahan jumlah produksi hariannya.
Saat ini, PT. Energi Selaparang telah mampu memproduksi 900-1000 dus Asel dalam kemasan gelas dan begitu juga untuk kemasan botol mini dan tanggung. Jumlah tersebut sangat memungkinkan untuk dilakukan penambahan. Namun, jumlah permintaan konsumen masih di bawah jumlah produksi.
Pada bulan-bulan biasanya, jumlah penjualan berkisar pada angka 300-500 dus perhari. Jumlah tersebut terkadang mengalami peningkatan hingga 700 dus perhari pada bulan-bulan tertentu seperti yang terjadi sejak bulan Ramadhan hingga sekarang. Jangkauan pemasaran produk BUMD ini sudah menyasar seluruh wilayah di Lombok Timur dan bahkan sampai beberapa tempat di wilayah Lombok Tengah.
Mengingat jumlah permintaan konsumen yang masih di bawah hasil produksi harian, dibutuhkan tempat penyimpanan stock yang memadai, apalagi jika dilakukan penambahan jumlah produksi. Karena, menurut HL. Mahsun, perusahaan saat ini memanfaatkan bangunan pabrik sebagai gudang sekaligus.
Kedepan diharapkan PT. Energi Selaparang memiliki gudang penyimpanan yang cukup besar. Terlebih, jika peningkatan produksi dilakukan ditambah anjuran agar air minum yang diproduksi diendapkan selama kurang lebih 24 jam sebelum dikonsumsi. Karena itu, dibutuhkan gudang stock yang memadai.
Untuk membuat gudang penyimpanan stock ini, HL. Mahsun menilai bahwa di kantor perusahaan yang ada di wilayah Pancor masih dapat dimanfaatkan. Sebab di halaman belakang masih tersisa ruang yang cukup luas dan pembangunan gudang penyimpanan di tempat tersebut akan mempermudah pemasaran karena lokasinya yang semakin dekat dengan kawasan konsumen. KRISMA AG