Proyek Bahu Jalan di Senggigi yang Ambrol Diidentifikasi

FOTO. Apat Polres Lombok Barat masih mengamankan lokasi ambrolnya bahu jalan di kawasan Senggigi

MATARAM, DS – Tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTB mulai turun ke wilayah longsor di Kawasan Wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Senin (15/2).

Tim mulai melakukan identifikasi terhadap proyek pedestarian jalan Senggigi yang ambrol lantaran status jalan tersebut merupakan jalan negara.

Kepala BPJN NTB Reiza Setiawan, membenarkan keberadaan tim yang diturunkan untuk mengecek kondisi rusaknya bahu jalan di salah satu distinasi unggulan pariwisata di NTB beberapa waktu lalu itu.

Menurut dia, identifikasi bertujuan guna melihat sejauh mana kerusakan dan rencana penanganan jalan negara di kawasan wisata Senggigi tersebut agar segera dapat dimulai pekerjaan perbaikan-nya.

Harapannya, agar pembiayaanya dapat dibantu oleh dana yang bersumber dari APBN. “Minimal di pusat kan ada dana tanggap darurat. Disinilah maksud kita melakukan proses identifikasi di lapangan agar tahu besaran dana yang akan kita usulkan,” kata Reiza pada wartawan, Senin (15/2) kemarin.

Ia mengaku, pihaknya telah juga melakukan koordinasi dengan Pemkab Lobar terkait adanya trotoar yang ikut longsor. Apalagi, pengerjaan perbaikan trotoar  juga menjadi tanggung jawab pemda setempat.

Hanya saja, kisaran dana perbaikan jalan yang ambrol tersebut, pihaknya masih belum menentukan alokasi besarannya.

“Kan proses identifikasi kondisi kerusakan-nya masih dilakukan oleh tim. Nah, untuk yang perbaikan trotoar yang ikut rusak akibat longsor adalah tanggung jawab pemkab Lobar, sehingga kami lakukan koordinasi agar cepat ditangani,” tegas Raiza.

Diketahui, tebing di Dusun Batu Bolong Desa Batulayar Barat, Kabupaten Lombok Barat, longsor akibat hujan deras pada Sabtu (6/2) lalu. Akibatnya, beberapa meter badan jalan dan trotoar ikut ambles.

Hingga saat ini, badan jalan negara di kawasan wisata Senggigi tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat ukuran mini, sedangkan kendaraan berukuran besar tidak diperbolehkan melintas.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Lombok Barat melakukan pengamanan lokasi dengan menggunakan trafic cone dan tali, serta mengimbau masyarakat untuk tidak berada maupun beraktivitas berswafoto di sekitar lokasi tebing yang longsor sepanjang 50 meter.

BPJN NTB juga sudah menutup badan jalan yang masih utuh dengan terpal agar kerusakan tidak semakin parah jika terjadi hujan deras.

Sebelumnya, Direktur Logis NTB M. Fihirudin mengatakan, ada pengangaran yang tumpang tindih dalam pelaksanaan proyek milik Dispar Lobar ini. Informasi yang didapatkan Logis NTB, ruas jalan tersebut masuk dalam proyek preservasi BPJN NTB.

Di mana, lanjut dia,  saat proyek Dispar Lobar dieksekusi, BPK belum memeriksa hasil pekerjaan milik BPJN di ruas tersebut. Untuk itu, pihaknya mendesak aparat hukum turun tangan menangani kasus ini.

“Kami akan siapkan laporkan ke Polda NTB dengan dugaan proyek gagal konstruksi. Jangan Dispar Lobar beralasan ambruknya proyek mereka karena kondisi alam. Seharusnya kondisi alam ini masuk dalam perencanaan mereka,’’ tandas Fihir. RUL.

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.