Gubernur dan Wagub NTB Temui Warga NTB Setiap Jumat Pagi

0
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah saat mendengarkan aspirasi masyarakat NTB pada kegiatan perdana ‘Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi’ di Pendopo Gubernur NTB

Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah memberikan nuansa baru dalam pemerintahan NTB kali ini. Keduanya,memberikan akses informasi dan silaturahmi kepada warganya bertajuk program‘Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi’ di Pendopo Gubernur NTB yang mulai dihelat pada Jumat (12/10) lalu. Nantinya, Zul dan Rohmi akan selalu menyempatkan diri bersilaturahmi dengan warga setiap Jumat pagi sepanjang lima tahun pemerintahannya.

FAHRUL MUSTOFA – MATARAM

Dalam program ini, Zul dan Rohmi mempersilakan warga NTB untuk datang bersilaturahmi dan menyampaikan aspirasi. Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, sejak pertama menjabat sebagai gubernur, banyak sekali masyarakat dari berbagai elemen ingin bersilaturahmi dengannya. Dia berharap adanya program ini mampu menjawab keinginan warga untuk bisa bersilaturahmi dan menyampaikan langsung aspirasinya. Program ini terinspirasi dari yang sudah dilakukan pemerintah daerah lain di Indonesia.

“Karena masih baru jadi masih sedikit, tapi harus dipersiapkan juga ke depan kalau misal ribuan yang datang,” ujar Gubernur, Minggu (14/10).

Zul mengaku senang mendengar curahan hati setiap warga. Menurutnya, warga membutuhkan didengar oleh setiap para pemimpinnya. “Mereka didengar sudah senang apalagi kalau ada hal-hal yang bisa dikongkritkan bisa diselesaikan. Inilah tempat masyarakat merasa punya pemimpin dan pemimpin yang hadir di tengah mereka,” kata Zul.

Pada silaturahmi perdana pada Jumat (12/10) lalu, warga yang datang dari berbagai latar belakang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya kepada Zul. Bukhari Muslim misalnya. Lulusan Sarjana Hukum UIN Mataram yang kini tengah merintis usaha peternakan Lele dan Itik mengeluhkan sulitnya mendapatkan akses permodalan dari perbankan.

“Saya minta Pak Gubernur membantu memberikan akses kepada kami yang pengangguran ini dan sedang berupaya untuk menjadi pengusaha,” ujar Bukhari.

Ia juga mempertanyakan kebijakan Zul-Rohmi yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa NTB kuliah di luar negeri. “Soal beasiswa keluar negeri itu hasilnya nanti apa, jangan sampai pulang jadi pengangguran,” lanjutnya.

Warga lainnya, Baiq Huriani yang bekerja sebagai pasukan kuning mengaku belum mendapat bantuan. Rumahnya yang berada di Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, roboh akibat gempa.

“Sekarang saya tinggal di pengungsian, dan tidak pernah mendapat bantuan apa-apa,” kata Huriani.

Warga Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Kasrina mengaku sengaja datang ke halaman kantor Pemprov NTB untuk menyampaikan keluhan warga Wera tentang kondisi jalan di kampungnya.

“Sejak kecil, kita belum pernah menikmati jalan mulus, kondisi jalan di sana berkerikil dan berlubang. Saya mengajar dan berapa kali jatuh, anak-anak SD juga. Perbincangan di sana hanya tentang impian kapan jalan dibenahi, mungkin bisa jadi prioritas karena sudah puluhan tahun kami memimpikan hal ini,” tandas Kasrinamengeluhkan.

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan