Petani di Lombok Timur Raup Cuan dari Budidaya Bawang Merah Biji

Petani bawang merah

Selong,DS – Para petani di Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, bisa senyum sumringah karena hasil panen bawang merah biji yang ditanam di areal persawahannya lumayan menguntungkan. Dibanding dengan bawah merah biasa atau umbi yang lebih dulu populer, bawah merah biji memiliki banyak keunggulan. Harga dan produktifitasnya lebih tinggi, bibitnya murah dan tahan terhadap perubahan cuaca.

Salah seorang petani, Zuhri, mengaku melakukan budidaya bawang merah biji sejak tahun 2009. Tahun ini, dia hanya menanam di lahan seluas 70 are. Hasil panennya signifikan, yaitu 11,5 ton.

“Ini dalam kondisi cuaca ekstrem. Kalau normal bisa sampai 13 ton,” ujarnya.

Dibanding bawang biasa atau umbi, papar Zuhri, bawah merah biji produktifitasnya menguntungkan. Dalam satu hektar, hasilnya bisa 20 sampai 25 ton. Sedangkan bawang merah umbi hanya sampai 18 ton. Pun harganya, dalam satu kwintal Rp 1,5 juta. Sedangkan bawah merah biasa itu harganya paling tinggi Rp 1 juta dalam kondisi basah.

“Mahal karena bijinya besar besar. Apalagi variates bawang merah biji sunren Cap Panah yang dibudidayakan sekarang ini,” jelasnya. “Pasarnya juga cukup bagus, kualitas biji bawang merah banyak diekspor,” sambung Zuhri.

Bagi petani di desa ini, budidaya bawang merah biji menjadi primadona karna sangat menguntungkan. Petani bisa meraup lebih banyak cuan dibanding menanam bawang merah biasa atau umbi.lr

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.