BSK Samawa

Panca Karsa Kolaborasi Cegah Covid-19 di Desa Sambik Bangkol Gangga

Foto Talk Show Bincang Santai tentang Covid

Gangga,DS – Perkumpulan Panca Karsa melakukan talk show santai bertajuk kolaborasi melawan Covid-19 bersama komunitas di Desa Sambil Bangkol. Hadir Kepala Desa Sambik Bangkol Lalu Wiriadi SPd, Kepala UPT BLUD Puskesmas Gangga H Rasiatun SKep sebagai narasumber serta perwakilan dari perkumpulan perempuan se-Desa Sambil Bangkol dan perwakilan lembaga-lembaga, Jumat (9/10).

Kades Samba Lalu Wiriadi SPd, menyampaikan berbagai ujian dan musibah yang dihadapi dari tahun sebelumnya hingga kini. Adanya gempa bumi, dan setelahnya dilanda Covid-19. Namun dari berbagai ujian tersebut yang paling berdampak terhadap perekonomian masyarakat adalah bencana nonalam Covid-19.

“Kami bersyukur dengan Perkumpulan Panca Karsa, berbagai kegiatan dilakukan dalam penanganan Covid-19. Ini luar biasa, menjalin kerja sama bagaimana teknis penanganan Covid 19 secara berdaya mandiri,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui adanya Instruksi Presiden nomor 6 tahun 2020 terkait tiga pilar dalam rangka menghadapi covid: memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun. Kemudian Perda nomor 7 tahun 2020, dengan sanksi denda terhadap masyarakat yang tidak menggunakan masker.

Sementara itu, Koordinator Perkumpulan Panca Karsa Zahratun menyatakan tampak pembinaan dari pemerintah kabupaten terus dilakukan untuk mencegah dan menangkal Covid-19. Sedangkan Perkumpulan Panca Karsa melakukan pendampingan program yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Samba. Lanjutnya, secara umum telah berkiprah sejak terjadinya gempa 2018 silam.

“Kami ingin mendokumentasikan upaya-upaya baik yang sudah dilakukan masyarakat terutama oleh kelompok-kelompok perempuan yang ada di Sambik Bangkol,” imbuhnya.

Pada bulan Maret, urainya, masyarakat dihebohkan melalui media sosial dan elektronik, adanya wabah covid yang mengerikan sehingga menimbulkan ketakutan. Belum lagi hoaks, lanjutnya, membuat masyarakat kebingungan, sumber mana yang dijadikan acuan.

“Kami mengapresiasi dan bangga dengan kelompok-kelompok perempuan di Desa Sambik Bangkol. Mereka secara langsung cepat merespons upaya penanggulangan Covid-19, mereka membuat hand sanitizer dengan bahan alami, membuat masker dari kain yang ada, kemudian membagikannya kepada masyarakat. Selain itu, mensosialisasikan upaya pencegahan mulai dari pintu ke pintu dan media sosial. Kerja-kerja baik yang dilakukan tersebut didokumentasi,” tandasnya.

Dalam berkegiatan pihak Panca Karsa bermitra dengan AWO, Action Deutschland Hilft, Save Indonesia yang memfasilitasi pemberian makanan sehat bagi 450 keluarga dan masyarakat di Desa Sambik Bangkol, dan desa lain yang menjadi project Perkumpulan Panca Karsa seperti di Desa Medana, Desa Teniga, Desa Tegal Maja dan Desa Rempek.

Bantuan yang diberikan bukan hanya makanan sehat, melainkan perlengkapan kesehatan yang diperhatikan seperti pelindung diri berupa hand sainitizer, sabun cair, masker. Ditambahkannya, Panca Karsa memfasilitasi pula bantuan untuk penunjang tenaga kesehatan seperti nakes Posyandu di lima desa dan dua puskesmas yang ada di Lombok Utara kecamatan Gangga dan Tanjung.

“Sejak munculnya Covid-19, Panca Karsa mendorong, memotivasi, dan menggerakkan masyarakat, dengan inovasi membuat hand sanitizer mandiri untuk kebutuhan diri dan masyarakat luas. Membantu pengusaha kecil untuk bisa bertahan dalam berjualan, dengan cara menyiapkan ember untuk mencuci tangan atau hand sainitizer.

Pada aspek ekonomi, terangnya, Panca Karsa membangkitkan semangat tetap berusaha di masa Covid-19. Mengatensi usaha masyarakat, bagaimana memanfaatkan media sosial dan media lain sebagai media pemasaran.

“Alhamdulillah, kami bisa memfasilitasi program atas dukungan juga dari pemerintah kabupaten dan desa Sambik Bangkol, sehingga kegiatan bisa berjalan dengan lancar, kemudian bantuan bisa diterima dengan tepat sasaran,” ujarnya.

Adapun Kepala UPT BLUD Puskesmas Gangga H Rasiatun SKep menyoroti upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 dari sisi medis. Dirinya berharap semua masyarakat mesti tetap dalam protokol kesehatan. Dijelaskannya, masa inkubasi rata-rata 1 sampai 14 hari, dengan risiko penularan virus pada droplet (cairan ludah). Menurutnya, gejala awal seperti demam atau meriang, batuk, napas pendek atau sulit bernapas, letih, dan sebagainya. Gejala baru terpapar positif Covid-19 seperti hidung mampet atau meler, mual dan diare terus-terusan.

Oleh karenanya, masyarakat diserukan tetap mengikuti protokol kesehatan. Kegiatan berlangsung lancar, tampak peserta talk show cukup antusias menerima paparan narasumber. Kolaborasi program penanganan pandemi dibutuhkan dari multipihak sehingga terbangun sinergi yang apik, dalam rangka menghindari risiko masyarakat terpapar Covid-19 di Lombok Utara khususnya di Desa Sambik Bangkol. (wld)

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.