O2SN Lotim Diikuti 496 Peserta, Ini Pesan Sekda
Selong,DS-Olimpiade olahraga siswa nasional O2SN merupakan kegiatan bergengsi yang melibatkan unsur dan komponen di setiap satuan pendidikan. Kegiatan tersebut dilaksanakan rutin setiap tahun secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional. Di Lombok Timur O2SN yang dilaksanakan pada 19 sampai 23 Juni diikuti 496 peserta dengan 6 cabang olahraga yaitu atletik, renang, silat, karate, bulutangkis, dan senam
Sekretaris Daerah Lombok Timur, M Juaini Taofik mewakil bupati Lombok Timur yang membuka O2SN Senin (19/6) di GOR Lalu Muslihin, mengapresiasi koordinasi semua pihak yang terlibat seperti Dinas Pemuda dan Olahraga bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sekda menyatakan pentingnya konsistensi.
“Sesuatu yang istimewa itu bukan karena besar-kecilnya tetapi rutin atau tidaknya kita laksanakan,” ungkapnya seraya berpesan untuk tetap menjaga keberlangsungan kegiatan tersebut sehingga harus berkomitmen agar O2SN tetap diselenggarakan dalam keterbatasan apapun.
Sekda pun mengapresiasi para guru yang senantiasa mendukung dan melahirkan siswa siswi atlet berprestasi.
“Tanpa bapak ibu guru tidak mungkin ada atlet hebat karena yang menanamkan nilai dasar itu adalah bapak ibu yang mengajar kita sewaktu TK, SD dan SMP,” ujarnya. Karena itu, Sekda mendorong semangat setiap unit Dikbud dengan mengabadikan setiap momen O2SN. Ia pun berjanji memberikan hadiah bagi unit terbaik pada penutupan O2SN nanti sembari mengecek keikutsertaan 21 kecamatan.
“Nanti saya nilai saat penutupan O2SN. Itu tidak akan menjadi juara umum tetapi ini spesial dari Sekda. Saya akan memilih juara 1, 2 dan 3,” katanya seraya mengingatkan Kabupaten Lombok Timur menjadi juara 3 dalam ajang Porprov setelah kota Mataram dan Dompu. “Ini di luar ekspektasi. Padahal targetnya juara 5 tetapi bisa jadi juara 3. Kita berharap Porprov ke depan kita menjadi juara 2,” ujarnya.
Sekda Juaini juga mengimbau agar tetap menjunjung tinggi sportivitas. Kalah atau menang, kata dia, adalah hal biasa.
“Kalau tidak ada kalah menang tidak mungkin namanya pertandingan olimpiade dan perlombaan. Tentu yang kalah bertekad untuk meraih prestasi di berikutnya dan yang menang semakin mempertahankan prestasi,” tandasnya.hmlt
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.