Musrenbang Nasional Perempuan, Pastikan Partisipasi dan Suara Perempuan dalam Pembangunan
Selong, DS-Aktivis Perempuan yang tergabung dalam Lembaga Pemberdayaan Swadaya Masyarakat (LPSDM) bersama sejumlah lembaga mitra inklusi seperti
Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan Lombok Riset Center (LRC) mengikuti Musyawarah Perencanaan Nasional (Musrenbangnas) secara virtual di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (17/04/2023).
Direktur LPSDM Ririn Hayudiani mengatakan tahun 2023 adalah tahun perencanaan yang krusial karena berada di tahun politik,
separuh jalan pelaksanaan SDGs dan juga harus menyusun RPJPN 2025-2045 dan
RPJMN 2025-2029 dalam waktu yang bersamaan.
Bagi perempuan dan kelompok
marginal lainnya,paparnya ini sebagai momentum sangat penting untuk memastikan suara dan aspirasinya tercermin secara signifikan baik dari sisi proses maupun substansi dari proses perencanaan pembangunan.
Selama ini, kata Ririn, proses teknokratis perencanaan pembangunan melalui musyawarah
perencanaan pembangunan berjenjang (Musrenbang) belum mampu menjangkau dan menghasilkan partisipasi berkualitas dari kelompok – kelompok yang selama ini termarginalkan yang disebabkan oleh ketimpangan ekonomi, budaya
patriarki, disabilitas, hegemoni mayoritas, dan kondisi keterkucilan geografis.
“Oleh karena itu, harus ada inisiatif dan inovasi untuk mendorong adanya partisipasi
bermakna dan berkualitas serta tidak meninggalkan siapapun dalam proses perencanaan pembangunan agar partisipasi tidak hanya dimaknai kehadiran semata, “,tandas Ririn.
“Suara dan aspirasi tidak hanya sekedar didengar namun
juga tercermin dalam arah pembangunan dan implementasi kebijakan, ” sambungnya.
Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan 2023 ini
merupakan upaya konkrit yang digagas oleh 8 organisasi masyarakat sipil mitra INKLUSI yang selama ini bekerja untuk keadilan dan kesetaraan gender), pemberdayaan perempuan dan kelompok marginal.
Organisasi-organisasi itu adalah
KAPAL Perempuan, Migrant CARE, BaKTI, Aisyiyah, PEKKA, Kemitraan, SIGAB dan PKBI. Upaya ini juga bersinergi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan Kementerian Perencanan Pembangunan Nasional/BAPPENAS.
Ini merupakan wujud kolaboratif antara organisasi masyarakat sipil yang bekerja
untuk perempuan dan kelompok marginal, pemerintah danmitra pembangunan dalam
mendorong proses perencanaan pembangunan yang inklusif dan berkesetaraan gender, untuk memastikan tidak ada seorangpun yang tertinggal.
Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan ini
diselenggarakan di Jakarta secara hybrid dari tanggal 17-18 April 2023 dengan agenda utama Musrenbangnas untuk membahas dan mengusulkan tema-tema kunci terkait perempuan dan kelompok marginal diantaranya soal isu kemiskinan dan perlindungan sosial bagi Perempuan, kerja layak untuk perempuan pekerja, penghapusan perkawinan anak hingga anak dan perempuan yang berhadapan dengan hukum.lr
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.