MATARAM, DS – Dandim 1606 Mataram, Letkol. Arm. Arief Rahman, mendampingi Kasrem 162 Kol. Inf. Sudarwo Aris Nurcahyo, S, meninjau situasi dan kondisi masyarakat pasca bentrok antar dua warga di dua Dusun di Mereje Timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Rabu Sore (4/5).
Dandim meminta agar warga Ummat Budha Dusun Ganjar yang ada di lokasi pengungsian untuk pulang ke rumah masing-masing.
Selain itu, ia meminta, warga Budha untuk tetap beraktifitas dan berinteraksi dengan masyarakat sebagaimana biasa.
Pasalnya, jika merujuk laporan personilnya, masalah yang muncul bukan persoalan yang besar.
“Namanya juga kita hidup berdampingan, pasti ada saja riak riak kecil yang kemudian bisa selesai secara kekeluargaan tanpa campur tangan pihak lain. Maka, aneh mengapa ini bisa meluas hingga kejadian pembakaran terhadap pemukiman penduduk beberapa hari lalu,,” ujar Letkol Arief pada wartwan dalam pesan tertulisnya, Kamis (5/5).
Dihadapan Kasrem 162 dan sejumlah tokoh Desa Mareje. Dandim memastikan, siap menjamin keselamatan dan keamanan warga setempat.
Karena itu, ia mengancam jika ada pihak yang mencoba melakukan gerakan mengganggu kamtibmas, maka mereka akan berhadapan dengan aparat TNI AD.
“Kehadiran TNI-AD disini bersifat membantu Kepolisian. Tapi kalau ada yang bersikap sudah merusak dan membuat situasi masyarakat terganggu, kami akan turun untuk melawannya,” tegas Dandim.
Ia mengherankan kejadian awal yang hanya dipicu adanya petasan, lantas dilanjutkan adanya pembakaran rumah. Hal ini sangat disayangkannya.
Sebab, keberadaan petasan yang sudah jelas dilarang namun dipergunakan seenaknya, tentu akan menimbulkan sejumlah pertanyaan.
“Sekarang, sudah saatnya untuk berfikir dan menarik benang merah kejadian kejadian lain yang disebabkan oleh ledakan atau letupan suara petasan. Padahal, yang ditangkap adalah parai pedagang pengecer petasan yang bermodal kecil. Sementara, siapa pemasok besar petasan di daerah ini, justru belum bisa diungkapkan ke publik,” jelas Dandim. 031