Kisruh Quick Count Pilgub NTB, Kapolda Imbau Masyarakat Bersabar Tunggu Pleno KPU

0
Kapolda NTB, Brigjen Pol Achmat Juri, M.Hum (tengah) saat menjadi pembicara pada diskusi Pilkada damai bertajuk Demokrasi Berintegritas, Masyarakat Bermartabat

LOBAR, DS – Kapolda NTB, Brigjen Pol Achmat Juri, M.Hum, meminta seluruh masyarakat di wilayahnya agar tetap tenang dan bersabar menunggu pengumuman resmi yang akan dilakukan oleh KPU NTB pada 9 Juli 2018, terkait hasil Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018.

Mantan Kapolda Maluku itu berharap, situasi NTB yang sudah kondusif saat ini agar tetap terjaga dan dipelihara oleh siapapun. “Kami imbau masyarakat agar sebelum ada pengumuman resmi dari KPU, sebaiknya informasi soal hasil final Pilgub NTB janganlah dipercaya. Yang sah itu ada waktunya,” ujar Brigjen Achmat Juri saat menjadi pembicara pada diskusi Pilkada damai bertajuk ‘Demokrasi Berintegritas, Masyarakat Bermartabat’ yang dihelat stasiun TVRI di hotel Aruna, Pantai Senggigi, Lombok Barat, Rabu (4/7).

Kapolda mengatakan adanya hasil salah satu lembaga survei nasional, LSI Denny JA yang telah merilis hasil hitung cepat atau quict count mereka baru-baru ini, sebaiknya dimaknai hanya sebatas informasi semata.

Menurutnya, pengumuman yang sah sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan adalah yang dilakukan oleh lembaga yang sah, legal dan ligitimate. Yakni, KPU NTB. “Mari kita sama-sama bersabar menunggu hasil yang resmi dan sah dari KPU, sebagai lembaga yang sah dan yang dapat dipercaya,”  kata Kapolda.

Polda NTB, ungkap Achmad Juri, saat ini tengah fokus mengamankan proses rekapitulasi yang sedang berlangsung oleh penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten/kota di semua wilayah NTB.

Apalagi, lanjut dia, skema pengamanan telah dimulai dari awal, mulai pemungutan suara di TPS hingga proses perhitungannya.

“Kami sudah berkomitmen akan mengawal jalannya Pilkada dengan baik dan benar. Makanya, seluruh anggota telah terjunkan anggota untuk mengawal dan mengamankan prosesnya dari awal hingga akhir pemilihan,” tegas Kapolda.

Ia berharap situasi NTB yang saat ini telah aman dan tertib agar terus dipertahankan. Mengingat, jika kondusifitas suatu wilayah bisa sukses dalam Pilkada kali ini, maka akan bisa dilanjutkan pada tahapan proses demokrasi selanjutnya. Yakni, Pemilihan calon anggota legislatif (Caleg) dan Pilpres 2019.

“NTB ini sudah punya modal yang bagus, mulai dari pertumbuhan ekonomi dan kewilayahannya. Jadi, tugas kita marilah kita pelihara NTB yang sudah aman, damai dan kondusif saat ini agar terus terjaga hingga pesta demokrasi yang lebih besar dan berskala nasional,” tandas Brigjen Pol Achmat Juri.

Sementara itu, Komisioner KPU NTB, Suhardi Soud, mengatakan tingkat partisipasi pemilihan pada Pilgub kali ini relatif lebih meningkat bila dibandingkan perhelatan Pilgub sebelumnya.  Pasalnya, sejak awal pihaknya telah mengupayakan agar potensi masalah yang rentan timbul dalam Pilgub, diantaranya data pemilih (DPT) dan pembagian formulir pemilih (C-6) telah diantisipasi.

“Kita ingin Pilgub 2018 itu bisa lebih baik dan Alhamdulillah, sejauh ini terpantau potensi masalahnya bisa kita kontrol sedari awal. Sehingga, catatan-catatan Bawaslu terlihat minim pada Pilgub 2018,” ujar Suhardi.

Terpisah, Ketua Bawaslu NTB, M.Khuwailid, tidak menampik jika secara umum pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di NTB berjalan kondusif. Sejak awal saat pendistribusian form C-6 hingga penetapan DPT Pilgub kali ini, pihaknya telah dilibatkan untuk melakukan perbaikan dan pengawasan.

Selain itu, Bawaslu juga telah mengeluarkan edaran dari hasil pengkajian terkait sebanyak 2099 TPS rawan di seluruh NTB. “Memang ada saja pelanggaran-pelanggarannya. Tapi, secara umum, Alhamdulillah, sikap terbuka KPU pada Bawaslu membuat jalannya Pilgub 2018 berjalan baik,” tandas Khuwailid. RUL.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan