Kasus Stunting Masih Tinggi, Ini Penyebabnya Menurut Sekdis Kesehatan Lombok Timur
Selong,DS – Provinsi NTB masuk dalam 10 besar angka kasus stunting tertinggi di Indonesia dan salah satu kabupaten/kota penyumbang angka tertinggi yakni Kabupaten Lombok Timur di NTB.
Tingginya angka stunting dapat dipengaruhi oleh berbagai sebab, diantara seperti sumber daya manusia yang masih kurang dan sarana prasarana (sarpras) di bidang kesehatan yang belum menunjukkan peningkatan.
Sekdis Kesehatan Lombok Timur, Lalu Bagus Wikrama, mengungkapkan kasus stunting dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurang validnya alat-alat yang digunakan dan kemampuan para SDM dalam menjalankan pengukuran.
“Sehingga kita di Dikes mencoba untuk memberikan alat yang standar dan juga SDM kita berikan pelatihan-pelatihan,” ucapnya, Rabu (29/03).
Dalam stunting, papar Bagus, yang diukur adalah berat badan dan tinggi badan, sehingga dalam pengukurannya dibutuhkan alat yang benar-benar valid. Untuk itu, jika mengacu pada Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur harus memfasilitasi itu semua.
“Kita harus berikut sarpras yang baik terutama bagi posyandu untuk mendapatkan alat yang standar,” katanya.
Pada semester dua tahun 2023 pihak Dikes akan mengupayakan pengadaan alat-alat tersebut sebesar Rp15 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK), hal tersebut tentunya agar sesuai dengan standar sehingga validitas data yang dihasilkan dapat benar-benar terpenuhi.
“Jika menggunakan alat yang tidak maksimal tentunya juga akan berpengaruh pada angka stunting, karena salah dalam pengukuran tentunya salah juga dalam memberikan kesimpulan,” imbuhnya.lr
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.