BSK Samawa

Jadi Korban PJJ, Mendikbud Nadiem Perbolehkan PTM Terbatas di NTB

FOTO. Mendikbudristek Nadiem Makarim (tengah) bersama Gubernur Zulkielimansyah dan Wagub Sitti Rohmi Djalilah saat berdialog dengan Calon Guru Penggerak dan Pengajar Praktik di LPMP Provinsi NTB. (FOTO. RUL/DS).

MATARAM, DS – Mendikbudristek Nadiem Makarim berdialog dengan Calon Guru Penggerak dan Pengajar Praktik di LPMP Provinsi NTB, Kamis (7/10).

Dalam kunjungan tersebut, Nadiem didampingi oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril.

Nadiem meminta pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di NTB terus dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“PTM jalan terus gaspol, secepat mungkin. Seaman mungkin tapi secepat mungkin. Tolong PTM-PTM,” tegas Nadiem.

Mantan CEO Gojek ini mendukung pelaksanaan PTM terbatas yang telah diterapkan di NTB.

Menurut Nadiem, pelaksanaan PTM terbatas di NTB telah dilaksanakan dengan sangat baik.

Pelaksanaan PTM terbatas, menurut Nadiem, sangat penting untuk diterapkan untuk mencegah dampak buruk dari pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Anak-anak sudah sengsara. Mereka sudah benar benar enggak kuat lagi,” kata Nadiem.

Nadiem mengaku turut terdampak oleh PJJ. Terlebih, putri-putrinya harus mengikuti PJJ akibat pandemi Covid-19.

“Saya juga orang tua yang sengsara dengan tiga putri yang tidak boleh ke sekolah. Alhamdulillah pas balik ke sekolah dua minggu lalu, ceria muka mereka. Saya jadi senang lagi. Saya juga korban PJJ. Saya suka bingung saya dikomplain terus padahal saya juga korban,” jelas Nadiem.

Kedatangan Nadiem di LPMP merupakan salah satu tujuan dalam kunjungannya di NTB.

Sebelumnya, Nadiem mengunjungi Universitas Mataram untuk berdialog langsung dengan para mahasiswa dan insan perguruan tinggi di NTB. RUL.

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.