Ikuti Kongres Anak Indonesia, Forum Anak KLU Diharapkan jadi Garda Terdepan Perlindungan Anak
Foto : Suasana anak-anak yangtergabung dalam Forum Anak KLU mengikuti Kongres Anak Indonesia
KLU, DS-Anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak KLU mendapat kesempatan mengikuti Kongres Anak Indonesia yang dibuka Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) RI. Kongres yang berlangsung secara virtual itu mengambil tema “Internet Sehat Tanpa Pornografi dan Iklan Rokok”.
Sebanyak 12 forum anak desa yang ada di KLU turut serta menghadiri acara tersebut, mengambil lokasi di Sekretariat Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lombok Utara sejak Senin (21/9) hingga Rabu (23/9). Pada hari pertama kegiatan diisi dengan perkenalan dan penjelasan pentingnya Kongres Anak Indonesia serta berbagai simulasi sidang.
Pada hari kedua dijadwalkan persiapan pembekalan Kongres Anak Indonesia 2020 oleh Menteri Sosial Republik Indonesia dan dialog dengan Juliari Batubara, M. B. A.
Acara dilanjutkan dengan Sidang Paripurna 1 meliputi sidang komisi-komisi.
Komisi dibagi masing-masing : Komisi Pelarangan Total Pornografi dan Iklan Rokok di Internet; Komisi Sosialisasi dan Promosi Pelarangan Total Pornografi dan Iklan Rokok di Internet; dan Komisi Jaringan Anak Indonesia untuk pelarangan Total Pornografi dan Iklan Rokok di Internet.
Dijadwalkan pula penetapan rekomendasi komisi, masing-masing berupa penetapan rekomendasi prioritas untuk Suara Anak Indonesia (masing-masing Komisi dua rekomendasi) serta pemilihan calon duta anak di tingkat komisi.
Sedangkan pada hari ketiga dijadwalkan Sidang Paripurna II meliputi : Presentasi, Pembahasan dan Pengesahan Hasil Sidang Komisi-komisi, Kriteria Duta Anak
dan Rekomendasi Suara Anak Indonesia yang dihasilkan oleh setiap komisi serta pemilihan duta anak melalui penyampaian visi dan misi serta pemungutan suara.
Pada Sidang Paripurna III akan diisi Pengesahan Suara Anak Indonesia dan Duta Anak Indonesia. Acara Kongres Anak Indonesia 2020 akan ditutup Menteri Komunikasi & Informatika RI, Johnny G Plate, S.E
Sekretaris LPA NTB, Sukran Hasan, yang juga memantau langsung kegiatan forum anak di KLU, mengemukakan Kongres Anak Indonesia menjadi momen tepat bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasinya agar diakomodir dalam berbagai program dan kebijakan Pemerintah Pusat terutama berkaitan dengan perlindungan anak.
KLU, kata dia, diapresiasi Pusat karena memiliki jumlah forum anak terbanyak di NTB.
Diharapkan anak-anak yang tergabung dalam forum anak tersebut menjadi garda terdepan dalam mengatensi isu-isu yang berhubungan dengan perlindungan anak.
“Anak-anak KLU khususnya pun memiliki agenda tersendiri seperti melakukan kampanye pencegahan perkawinan anak. Bahkan mereka terlibat secara langsung di lapangan sebagai pelapor dan pelapor untuk mencegah terjadinya kasus-kasus perkawinan anak,” paparnya.
Karena itu diharapkan ada suara-suara anak-anak KLU yang bisa diakomodasi Pusat melalui Kongres tersebut untuk diterapkan sebagai kebijakan sehingga anak-anak bisa menjadi pelopor sekaligus pelapor ketika mengetahui berbagai kasus yang menimpa anak.
Terkait dukungan anggaran perlndungan anak, Sukran mengharapkan pemerintah daerah memberi perhatian. Selama ini, kata dia, kegiatan anak-anak yang tergabung dalam forum anak disupport oleh Unicef, LPA NTB dan sejumlah NGO. “Perhatian pemerintah daerah akan menjadi motivasi besar bagi anak-anak dalam mengkritisi kompleksnya berbagai persoalan anak yang terjai di lapangan,” ujarnya.
Salah seorang fasilitator Forum Anak, Wulan Astiingrum, dalam kesempatan itu mengemukakan ada banyak peluang dan kesempatan yang diberikan dalam Kongres Anak tersebut. Sebutlah salah satunya bisa mengetahui cara menangani permasalahan anak. Terkait masalah di Lombok Utara, Wulan mengemukakan tergolong kompleks, salah satu masih dijumpainya kasus perkawinan anak.ian
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.