BSK Samawa

Diskominfotik Inisiasi Pembentukan Tim Keamanan Siber Daerah

0
Gde Aryadi

MATARAM,DS-Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB menginiasi Pembentukan Tim Keamanan Siber Daerah. Tim yang diberi nama Computer security incident Response Team (CSIRT) tersebut, direncanakan sudah bekerja secara efektif mulai tahun 2020 mendatang.

Untuk memantapkan pembentukan CSRIT tersebut, Dinas Kominfotik NTB, Selasa (30/07-2019) menggelar asistensi dan bimbingan teknis kepada para pejabat Funsional Pranata Komputer lingkup Pemda NTB di Kantor Dinas Kominfotik NTB, menghadirkan 4 orang pejabat dan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara.

Plt. Kelapa Dinas Kominfotik, I Gede Putu Ariyadi dalam sambutannya mengatakan pemerintah Provinsi NTB dalam periode RPJMD ini sudah mulai menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern. Yakni berupaya menghadirkan birokrasi bersih dan melayani melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk memperlancar dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

Dengan teknologi informasi dan komunikasi, kata Aryadi, tata kelola pemerintahan akan menjadi lebih terbuka, lebih efektif dan efisien serta lebih adil dan bertanggung jawab. Sekaligus juga menjadi alat untuk menciptakan disiplin semua pihak.

Gde Aryadi mencontohkan terwujudnya budaya antre saat di Bank atau loket loket pelayanan publik lainnya. “Dengan menggunakan sistem informasi maka akan memaksa kita untuk mengikuti nomor urut pendaftaran yang terecord dalam sistem,” terangnya. “Teknologi informasi manfaatnya memang sangat besar dan banyak. Tetapi juga punya sisi lemah yang harus kita antisipasi,” tegasnya.

Apa sisi lemahnya? Seperti dikatakan oleh Kepala Badan siber Sandi Negara, kata Aryadi, perang yang sesungguhnya saat ini terjadi adalah perang siber. Perang antara negara ini adalah persaingan yang ketat pada berbagai sektor kehidupan. Dan hampir seluruh sektor dalam pengembangannya menggunakan dan mengandalkan teknologi informasi,” jelasnya.

Karena itu, ia mengajak para pejabat fungsional pranata komputer dari seluruh OPD untuk memanfaatkan momen asistensi dari BSSN itu, untuk menyerap ilmu dan keterampilan pengamanan siber. Mulai dari cara mendeteksi jika perangkat komputer atau jaringan kita diserang, hingga teknik-teknik pemulihannya, sehingga layanan publik tidak terganggu. Dengan cara demikian, mudah-mudahan NTB kedepannya bisa bebas dari serangan Heacker,” harap Gde Aryadi.

Sementara itu, Kepala Kasubid Penanggulangan dan Pemulihan BSSN, Agustinus Toad, mengatakan kegiatan atau asistensi ini bertujuan agar setiap daerah bisa aman dari serangan heacker.

“Perlu saya kasih tahu, bahwa daerah yang banyak diserang oleh heacker saat ini adalah Bali, karena disana banyak tamu tamu asing yang berdatangan, dan besar kemungkinan mereka mencari informasi terkait dengan periwisata yang ada di Bali,” ujar Toad. Kegiatan asistensi tersebut akan berlangsung selama 2 hari, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan assesment terhadap sistem informasi pemerintah Provinsi NTB yang sudah ada saat ini hm

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan