Hati-hati! Salah Formula Pembuatan Desinfektan Bisa Sebabkan Kanker

0
dr. Hasbi di hadapan pimpinan OPD

SELONG,DS- Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Lombok Timur, dr. Hasbi Santosa, membeberkan aturan pembuatan disinfektan di hadapan Kepala OPD, dan Camat se-Lombok Timur, saat rapat evaluasi pencegahan dan penanganan Covid-19 Senin (30/03/2020).

“Maraknya pembuatan Chamber (Bilik) untuk Disinfektan. Kami mohon bapak ibu Camat, yang menjadi perhatian kami di Dinas Kesehatan adalah bahan yang digunakan,” ucapnya.

Menurutnya, penggunaan formula yang tidak tepat dalam pembuatan disinfektan rentan menyebabkan penyakit seperti kanker.

Dikes Lotim sendiri berkonsultasi dengan Departemen Kesehatan (Depkes) dalam pembuatan dan penggunaan disinfektan.

“Kami hati-hati sekali mengisi Water Canon. Itu kita konsultasikan sampai Pusat,” ucapnya.”Karena apabila ada muncul penggunaan insektisida yang tidak akrab dengan manusia, dia akan menjadi zat karsinogenik yang menyebabkan kanker dua sampai empat tahun kemudian,” jelasnya lebih lanjut.
Oleh sebab itu, penggunaan chamber disinfektan yang terpasang, harus dimonitoring agar dapat diketahui campuran bahan desinfektan tersebut.

Hasbi pun mengatakan, kaporit sebagai bahan yang diperbolehkan untuk pembuatan desinfektan. Karena sifatnya yang lebih ramah terhadap tubuh manusia.

“Sementara yang diijinkan itu, dari kami hanya kaporit. Dengan campuran 1:1000. artinya 1 gram di campur 1 liter air. Ditunggu satu jam, baru bisa digunakan,” ungkapnya.

Adapun penggunaan klorin dan cairan pemutih disarankan untuk tidak digunakan sebagai desinfektan. Klorin rentan menyebabkan kanker, sedangkan cairan pemutih bersifat iritatif.

“Ada penggunaan klorin. Tapi klorin ini hanya untuk kami di Dinas. Sehingga, kami bisa kontrol. Itupun sangat kami batasi,” ujar pria yang pernah menjabat Direktur RSUD Selong ini.

Pihaknya pun telah memesan kaporit yang akan digunakan untuk melakukan penyemprotan desinfektan.
“Kami sudah memesan kaporit sebanyak 50 galon. dan kita akan menggunakan kaporit yang lebih akrab dengan manusia,” bebernya.

Selain kaporit sebagai bahan pembuat desinfektan, Dikes Lotim juga telah mendapatkan 200 alat rapid tes, dan 1500 APD yang akan dikirimkan oleh Departemen Kesehatan.

“Hari ini kita akan mendapat 200 rapid test. Kemudian insyaallah besok, dari Depkes 1500 APD. Pemerintah Daerah sudah menyiapkan beberapa anggaran,” jelasnya.dd

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan