Harga Beras Melejit, Emak – Emak Serbu Pasar Murah Bulog Lombok Timur

Lombok Timur, DS- Di tengah melonjaknya harga beras, emak – emak di Lombok Timur menyerbu pasar murah Bulog yang digelar di Pringgasela, Jumat (01/09).

Mereka rela antre sejak pagi dan berdesakan demi mendapatkan beras dengan harga murah dibanding harga pasaran saat ini.

Kepala Cabang Bulog Lombok Timur, Muhammad Syaukani, mengatakan pasar murah secara massif dilakukan untuk menstabilkan harga. Setiap hari,terangnya, Bulog mengeluarkan 30-40 ton beras jenis medium. Beras itu dijual dengan harga Rp 9 ribu perkilogram.

Sedangkan di pasaran, harga beras medium saat ini telah mencapai Rp 12 ribu perkilogram lebih tinggi dari HET yaitu sebesar Rp 10.800. “Harga ini jauh lebih rendah dari harga pasar saat ini,” ungkap Syaukani.

Lanjut Syaukani, pihaknya telah memulai OP sejak bulan Juni, namun, kegiatan itu akan lebih massif pada bulan Juli dan Agustus untuk merespons lonjakan harga yang terjadi.

Dalam operasi ini, pihaknya kolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) dengan target pembelian 1 ton beras per hari.
“Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Bulog, diharapkan bahwa stabilitas harga beras dapat dipertahankan, meskipun tantangan dari fluktuasi pasokan dan harga bahan baku tetap ada. Untuk itu masyarakat diharapkan tetap memantau perkembangan situasi ini,” imbuhnya.

Dikatan, kebutuhan stok beras dijamin aman. Sementara itu, kebutuhan beras masyarakat di Lotim dipastikan sangat aman, karena pasokan beras dari panen raya masih aman.

Karna puncak pengadaan beras, lanjutnya,dilakukan pada bulan Maret, April, dan Mei yang mencapai 12 ribu ton setara beras. Karena stok beras sudah aman, pihaknya kemudian fokus ke pengadaan beras yang cenderung untuk komersil.

“Pengadaan komersil ini untuk memenuhi kebutuhan pasar juga,”tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan data pantauan di sejumlah pasar di Lombok Timur, harga beras dengan kualitas medium, sudah menembus harga Rp 11.000 perkilogram, yang sebelumnya diharga Rp 9.000 – 9.500 perkilogram.

Harga itu sudah menyamai rekor tertinggi harga beras tahun lalu.
Sementara untuk beras kelas super atau premium, sudah menembus harga 13.500-14.000 perkilogram yang sebelumnya diharga 11.500-12.000.

“Ini baru awal kenaikan, belum mencapai puncaknya, saya perkirakan harga beras masih akan terus merangkak naik, mengingat ini masih awal musim kemarau,” tutur Sakdah salah seorang pedagang beras di pasar Paok Motong.

Meskipun harga sudah tinggi, lanjut Sakdah stok beras masih aman, belum terjadi kelangkaan. Pasokan beras dari pengusaha penggilingan masih lancar. Tetapi untuk penyebab kenaikan signifikan ini, Sakdah mengaku sudah menjadi kebiasaan setiap memasuki musim kemarau harga beras selalu naik.

“Kalau stok masih aman, tidak terjadi kelangkaan,”tutupnya.

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.