BSK Samawa

Eksplorasi Situs Kuno Suku Sasak, Paranormal dan Arkeolog Dilibatkan

FOTO. H. Ruslan Turmuzi (kanan) saat bersama Bambang Mei Finarwanto. (FOTO. RUL/DS).

MATARAM, DS – Sejarah kebudayaan Sasak kuno di Pulau Lombok begitu banyak namun sangat sedikit situs sejarah yang ditemukan hingga menjadi cagar budaya.

Sering terdengar rencana untuk mencari situs purba peninggalan kerajaan Lombok kuno akan tetapi hingga kini pekerjaan belum dimulai atau berhenti di tengah jalan.

Hal tersebut menginisiasi Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram bersama Politisi PDIP NTB, H. Ruslan Turmuzi, melakukan proyek eksplorasi untuk menemukan situs bersejarah yang tersembunyi di tanah Lombok.

Uniknya, ekplorasi situs kerajaan dan kebudayaan kuno akan melibatkan paranormal dan arkeolog. Paranormal akan membantu mencari lokasi situs bersejarah yang terkubur, dengan metode penerawangan yang melacak energi dari benda bersejarah secara non sains.

“Paranormal akan membantu melacak keberadaan situs bersejarah yang tersembunyi menggunakan kemampuan metafisika,” ujar Ruslan Turmuzi pada wartawan, Senin (16/5).

Menurut dia, keterlibatan cenayang dalam pencarian situs bersejarah kerajaan Sasak kuno, lantaran mereka memiliki kemampuan metafisika. Dengan menggunakan kekuatan indera keenam, secara klenik para cenayang akan melacak keberadaan situs bersejarah tersebut, kemudian menginformasikan kepada arkeolog untuk proses penggalian.

“Jadi sengaja kita libatkan paranormal untuk memberikan mereka ruang agar dapat berkontribusi terhadap perkembangan kebudayaan kita. Karena selama ini aktivitas paranormal selalu berkonotasi negatif,” jelas Ruslan.

Ketua Fraksi Bintang Perjuangan Nurani Rakyat (BPNR) DPRD NTB itu, mendaku, bahwa paranormal acap kali sering kali dianggap sesuatu yang negatif dan aktivitas mereka bertentangan dengan agama.

Padahal, kata Ruslan, tidak semua paranormal melakukan aktivitas negatif. “Di era sekarang, sangat banyak paranormal yang membantu masyarakat melalui aktivitas non sains, seperti pengobatan tradisional, pengusiran setan dan lainnya,” kata Ruslan.

Sementara itu, Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto, mengatakan, eksplorasi lokasi bersejarah nantinya akan dimulai dari Lombok Tengah. Karena di sana banyak sekali cerita-cerita bersejarah, salah satunya legenda Putri Mandalika dengan Kerajaan Tonjang Beru yang melegenda.

“Banyak kisah dan cerita yang bersentral di Lombok Tengah. Kita yakin di sana banyak situs kebudayaan masa lalu dari bangsa Sasak,” katanya.

Bambang mendaku, sudah banyak sekali rencana eksplorasi keberadaan situs bersejarah di Lombok oleh negara, namun hingga kini belum berjalan atau belum serius berjalan.

“Ini menjadi spirit kita bersama untuk melacak keberadaan situs bersejarah. Jika ditemukan, tentu menjadi penguat kepada generasi akan datang untuk lebih mengenal budaya Sasak,” ujarnya.

Terobosan untuk mengkombinasikan ilmu sains dan non sains tersebut, untuk mengungkap kisah lama agar tidak hanya menjadi rumor di masyarakat dan hanya menjadi cerita rakyat semata.

“Kami menyakini jejak situs masa lalu suku sasak beserta pranata dan hasil kebudayaan pasti bisa terkuak dan ditemukan,” ucap Bambang.

Ekspedisi misteri ini bertujuan untuk mengungkapkan kasus-kasus misterius di NTB yang tidak dapat terjawab oleh sains. Padahal, Sasak memiliki kebudayaan yang begitu beragam hingga diinginkan banyak pihak.

Pada abad 14 eksistensi bangsa Sasak telah diakui dan tertulis dalam kitab Negarakertagama yang ditulis Empu Prapanca yang mengisahkan kekuasaan Kerajaan Majapahit. Dalam kitab tersebut tertulis “Lombok Sasak Mirah Adi” yang menyebut keinginan Majapahit terhadap bangsa Sasak.

Lombok dalam bahasa Kawi berarti lurus atau jujur. Mirah artinya permata dan adi artinya baik.

Dalam naskah Doyan Neda yang ditulis berbahasa Sasak juga memuat kisah Dewi Anjani yang dipercaya sebagai pengusaha Gunung Rinjani, menulis tentang sejarah berdirinya Sasak. Dalam naskah kuno tersebut memuat perjalanan Dewi Anjani bersama patih Songan, lalu kemudian memberikan nama Sasak.

Masih dalam naskah yang sama, Nabi Adam menyebutkan Pulau Lombok menjadi induk semua bumi, dan Dewi Anjani menjadi raja dari seluruh jin di dunia.

Namun banyaknya naskah kuno yang menyebut beragamnya kebudayaan Sasak, tidak selurus dengan banyaknya situs bersejarah yang ditemukan. RUL.

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.