BSK Samawa

WAGUB DAN KOMISI XI DPR-RI BAHAS PEMBANGUNAN KAWASAN

0
Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, M.Si bersama Komisi XI DPR RI saat diterima di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (2/5/2017)

MATARAM,DS-NTB merupakan salah satu Provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Padahal dari komponen dana perimbangan yang dialokasikan oleh Pusat — meskipun meningkat dari tahun ketahun — proporsinya masih sangat kecil. Tahun 2015 hingga 2017 berturut-turut setiap tahun kenaikannya hanya sebesar Rp 1,49 triliun, Rp 2,33 triliun dan Rp 3,22 triliun.

Guna mendorong pertumbuhan pembangunan kawasan maka perlu perhatian dan kebijakan Pemerintah. Kebijakan tersebut harus berpihak kepada pertumbuhan pembangunan di kawasan Timur Indonesia, terutama Provinsi NTB.

Hal tersebut disampaikan dan dibahas Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, M.Si kepada Komisi XI DPR RI di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (2/5/2017). Kebijakan itu harus terlihat dari berbagai program prioritas nasional dan semakin proporsionalnya kebutuhan pembiayaan pembangunan.

Wagub menjelaskan, dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTB terus mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar Rp 1,42 triliun pada tahun 2015, Rp 1,45 triliun pada tahun 2016 dan ditargetkan mencapai Rp 1,50 triliun pada tahun 2017. Pertumbuhan PAD tersebut paralel dengan pertumbuhan ekonomi NTB yang berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sebesar 5,82% pada tahun 2016.

Capaian positif ini ditandai dengan menurunnya angka kemiskinan menjadi 16,02%, indeks rasio gini sebesar 0,36, serta menurunnya tingkat pengangguran menjadi 3,94%.

Untuk terus mendorong pertumbuhan itu, pihaknya akan terus meningkatkan infrastruktur dasar, seperti jalan raya, listrik, dan air bersih. Insya Allah, dengan pemenuhan infrastruktur dasar ini dapat pula meningkatkan gairah investasi dan pariwisata di Provinsi NTB,” harapnya.

Sementara itu, pimpinan rombongan Ir. H. Soepriyatno, menyampaikan maksud kunjungan dalam rangka mendapatkan data dan informasi mengenai rencana pembangunan terutama recana kerja pemerintah daerah dalam APBD, capaian kerja pembangunan, laporan keuangan pemerintah daerah, serta data statistik terkait kondisi sosial dan ekonomi di Provinsi NTB.

“Nantinya masukan tersebut akan kami teruskan ke dalam rapat-rapat kerja dengan Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, H. Supriyanto menyampaikan bahwa, kinerja perekonomian nasional menghadapi tekanan seiring dengan pelemahan ekonomi global serta berbagai tantangan yang dihadapi perekonomian domestik. Pada tahun 2016 pertumbuhan domestik diperkirakan mengalami peningkatan, terutama didorong dari meningkatnya alokasi infrastruktur pemerintah yang mendorong keberlanjutan pembangunan infrastruktur baik pemerintah maupun swasta. Hms/r.rabbah

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan