2 Kali Gempa dalam 5 Menit di Lombok, 40 Wisatawan jadi Korban  Longsor, Tiga Meninggal

0
Wisatawan yang dievakuasi di KLU (foto wa)

MATARAM, DS – Pulau Lombok kembali diguncang gempa pada Minggu (17/3) siang. Gempa itu terjadi dua kali tak kurang dari lima menit. Akibatnya, sejumlah warga di wilayah Kota Mataram berlarian ke luar rumahnya. Sementara itu, dampak gempa menimbulkan longsor di air terjun Tiu Kelep yang membuat sekira 40 wisatawan menjadi korban.

Keterangan yang dihimpun DS menyebutkan, dampak gempa berkekuatan 5,8 SR pada pk 15.07 wita membuat longsoran di air terjun Tiu Kelep Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Dari 40 korban sementara ini baru 5 orang berhasil dievakuasi dan 3 orang meninggal dunia.  Belum diketahui identitas yang meninggal dunia. Namun, salah seorang korban, merupakan siswa SMP di Bayan yang menjadi guide dan dua orang WNA. Gambar yang dibagikan Agus Rahadi liewat WA grup menunjukkan sebagian besar korban yang dievakuasi adalah wisatawan.

Sementara itu dampak gempa di Lombok Timur membuat beberapa orang menjadi korban. Ketua LPA NTB, Judan Putrabaya, mengabarkan korban berasal dari Kembang Kerang Lauq Barat atas nama Jaurah (33) mengalami kepala bocor akibat tertimpa genteng. Hal serupa menimpa Teguh Winata (3) asal desa yang sama.

Terdapat pula korban di Desa Aikmel atas nama Nizar (30) yang pelipisnya terpaksa dijahit. Pun Hikmawati (25) dan Fatur (18 bulan) asal Desa Aikmel yang mengalami luka di kepala dan badan. Dampak lain adalah terjadinya kerusakan ratusan rumah penduduk, baik rusak ringan sedang maupun berat.

Gempa yang kembali menimpa Lombok diasakan juga di Kota Mataram. Menurut Gede Reza, Warga Karang Medain, Kota Mataram, ia kaget dengan goyangan gempa dua kali itu.

“Saat gempa pertama, saya lagi enak-enaknya tidur. Tiba-tiba kok warga di belakang rumah teriak gempa dan gempa. Akhirnya, saya cek keluar rumah, banyak warga sudah berada di sepanjang jalan,” ujar Reza menjawab wartawan.

Sementara itu, Fajrin warga Selong Lombok Timur yang dikonfirmasi menyatakan, goyangan gempa terasa sangat besar dirasakan di wilayahnya. “Kami sekeluarga seakan diayun-ayun dan suara gemuruhnya sangat keras baik yang pertama dan gempa yang kedua,” kata dia.

Lantaran masih trauma. Fajrin dan keluarga memutuskan untuk menggelar tikar di jalan depan rumahnya. “Ketimbang ada apa-apa, saya putuskan untuk duduk diluar rumah. Ini bagian dari upaya jaga-jaga karena khawatir akan ada goyangan selanjutnya,” tandas Fajrin  melalui pesan whasappnya, kemarin.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa pertama bermagnitudo 5,8 Skala Richter (SR) terjadi sekitar pukuk 14.07 WIB. Gempa pertama berpusat di 8.30 LS dan 116.60 BT, sekitar 24 km di arah timur laut dari Lombok Timur. Gempa kedua, bermagnitudo 5,2 Skala Richter (SR) terjadi sekitar pukul 14.09 WIB. Lokasi pusat gempa berada di posisi 8,51 LS dan 116,49 BT sekitar 7 km ke arah timur laut Lombok Timur. Pusat gempa berada di kedalaman 11 kilometer

BMKG memastikan gempa yang terjadi pada Minggu siang tak berpotensi tsunami. rul, ian

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan