10 Ribu Ekor Sapi di Lotim akan Diasuransikan

0
PELESTARIAN SAPI BALI-LOKAL

SELONG,DS-Selain Sumbawa, Kabupaten Lombok Timur dijadikan sebagai sentra pengembangan sapi nasional. Sejak tahun 1980 an, NTB malah sudah dikenal dapat memenuhi kebutuhan daging untuk daerah lain dan membantu memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat Timur Tengah. Untuk menjaganya, tahun ini 10 ribu ekor sapi akan diasuransikan.

Pola pengembangannya dilakukan secara extensive (perluasan lahan) berupa padang penggembalaan yang terbentang luas di Pulau Sumbawa dan secara intensif (kandang kolektif) di Pulau Lombok. Sejak tahun 2017 ini, potensi peternakan lebih ditumbuh-kembangkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lotim, dengan pengelolaan dan penanganan kesehatan yang terkendali serta pengembangan usaha agribisnis.

“Kita terus melakukan pembinaan dan pendampingan para peternak (terutama yang tergabung dalam kelompok kandang kolektif) dengan terus menghadirkan teknologi inovatif dalam pembangunan peternakan. Kita punya ratusan Kelompok Tani Ternak (KTT) di Lotim dan yang terbanyak antaranya adalah di wilayah Kecamatan Wanasaba, Suralaga dan Aikmel,” kata Kabid Produksi Ternak Disnakeswan Lotim, Ir. Syamsuri Hamzan, Selasa (11/4/17).

Syamsuri menjelaskan, terutama ternak sapi di Lotim telah banyak dipelihara oleh peternak yang senantiasa mendapat informasi baru terkait dengan manajemen pengelolaan usaha ternak sapi yang tergabung dalam KTT sistem Kandang Kolektif. “Lewat sistem inilah potensi ternak sapi khususnya dan ternak lain umumnya di Lotim,” terang alumni Fakultas Peternakan Universtas Mataram ini.

Kabid Keswan dan Masyarakat Veteriner Disnakeswan Lotim, drh.Heru Rachmadi, menambahkan, Lotim memiliki petani ternak yang ulet dan pantang menyerah, Terjalinnya silaturrahmi dan komunikasi dengan pihak terkait membuat kesehatan ternak di Lotim bebas dari penyakit berbahaya seperti antrax dan zoonosis.

Dengan modal itu, pihaknya optimis membangun peternakan dengan kondisi keseimbangan stabilitas petani peternak serta lingkungannya selalu terjaga, sehat dan produktif. “Insya Allah, termasuk target 130 ribu akseptor Siwab untuk Lotim dapat segera terwujud, ” cetus alumni Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Perlindungan dan Asuransi Ternak
Sementara itu, Kabid Pengembangan Usaha Peternakan (PUP) Disnakeswan Lotim, Lukman, SP., Rabu (12/4/17), menyampaikan, kemajuan peternakan diupayakan dengan manajemen pengembangan usaha. Beberapa antaranya lewat pengolahan hasil produk ternak seperti abon, dendeng, kerupuk kulit dan lainnya.

Telah dilakukan pula terobosan yang berdampak sangat positif, membantu dan menguntungkan bagi peternak sejak dua tahun lewat program AUTS (Asuransi Usaha Ternak Sapi) yang bersamaan dengan AUTP (Asuransi Usaha Tanaman Padi). Program AUTS ini merupakan kerjasama antara PT Jasindo dengan Pemerintah Daerah. Target sasaran asuransi ternak sapi tahun 2016 adalah sejumlah 5000 ekor. Sementara untuk tahun 2017, PT Jasindo menargetkan hingga 10.000 ekor sapi.

Setiap peserta asuransi mendapat senilai Rp 10 juta dengan premi sangat rendah yaitu sejumlah 2% atau Rp. 200.000. Ada subsidi sebesar 20%.

“Ini berarti peserta asuransi hanya membayar premi sejumlah Rp 40.000,” kata Lukman.

Beberapa persaratan bagi yang mau masuk asuransi adalah sapi betina minimal umur 1 tahun dan dapat sumbsidi premi. Sedangkan sapi jantan bayar premi secara penuh. Kaitan dengan klaim dapat dilakukan ketika sapi hilang.

Jika ini terjadi, pihak asuransi membayar sejumlah Rp 9 juta (karena dipandang ada unsure kelalaian). Kalau mati mendadak dibayar sebesar Rp 10 juta, dipotong paksa karena sakit (yang tidak membahayakan), Asuransi membayar sebesar nilai asuransi dasar dikurangi nilai jual daging.

Sampai dengan Januari 2017, yang sudah masuk asuransi untuk NTB baru 1.271 ekor. Dari jumlah tersebut, Lotim yang terbanyak yaitu 737 ekor sapi dengan rincian menyasar di Kecamatan: Wanasaba 565 ekor (76%), Aikmel 119 ekor (16%), Sikur 16 ekor, Masbagik 2 ekor, Suralaga 14 ekor, Sambelia 9 ekor, dan Selong 12 ekor.

Perkembangan terbaru hingga Maret 2017 terdaftar sebagai anggota asuransi sebanyak 134 ekor. “Dengan demikian, jumlah ternak sapi terdaftar sebagai peserta asuransi sampai Maret 2017 adalah 871 ekor sapi,” papar Lukman sembari menambahkan, dari sejumlah peserta dimaksud yang sudah mengklim asuransi sejumlah 22 ekor. “15 ekor sudah cair, sisanya dalam proses,” imbuhnya. KUSMIARDI

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan