DLH Lotim Endus Indikasi Pencemaran Limbah Galian C

Selong, DS- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Lombok Timur turun mengecek fakta lapangan dugaan pencemaran lahan pertanian akibat limbah tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) atau galian C di Mamben Baru.

Hasilnya, DLHK menemukan ada indikasi pencemaran berupa pembuangan lumpur di aliran sungai yang mengalir ke ladang-ladang pertanian.

Kepala DLH Lotim, H. Supardi, mengatakan, pihaknya kembali akan bersurat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) berdasarkan hasil temuan tersebut.

Ditemukan, dari penambang yang didatangi ada yang mengantongi izin ada yang masih ilegal. Para penambang yang berizin diminta mematuhi dokumen lingkungan sebagaimana tertuang dalam dokumen perizinannya. Sementara, bagi penambang yang belum berizin didorong segera mengajukan proses perizinan dan mematuhi ketentuan penambangan yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan.

Penambang yang tidak mengindahkan ketentuan lingkungan tersebut, bisa dikenakan sanksi tegas. Tidak saja bagi yang ilegal, terhadap yang sudah kantongi izin pun bisa dicabut izinnya kalau tidak menaati ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Terhadap penambang yang ilegal, lanjut Supardi menjadi kewenangan dari Satuan Polisi Pamong Praja nantinya yang memberikan tindakan. Temuan fakta lapangan ini segera akan dikomunikasikan dengan instansi-instansi terkait.

Sebelumnya, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lotim, Muksin, mengatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru masuk belasan miliar dari MBLB. Jumlah ini dihitung tidak sebanding dengan kerugian yang didapatkan.

“Memang galian C ini bila dikelola dengan baik akan mendapatkan keberkahan yang sangat bermakna,” imbuhnya.

PAD bisa didapatkan setahun ratusan miliar. Tapi banyak yang menghindar. “Makanya bagusnya yang tidak punya izin harus ditutup, yang tidak bayar pajak harus kita stop beraktifitasnya san yang mencemari lingkungan harus dicabut izinnya,”imbuhnya.DLH Lotim Endus Indikasi Pencemaran Limbah Galian C. Li