Ditinggal Pendirinya, Ponpes Miftahul Faizin NW Ketangga Tetap Cetak Kader Pembangunan
SELONG, DS -Ponpes Miftahul Faizin NW Ketangga Kecamatan Suela Lombok Timur Lotim) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) didirikan seorang ulama’ asal desa setempat di Kecamatan Suela, yakni TGH. M. Zainul Muhibbin, QH, pada tahun 2000. Namun, pendirinya yang lahir 31 Desember 1947 telah meninggal dunia tanggal 31 Juli 2018.
Berkat pengkaderan yang telah disiapkan, sejak wafatnya pendiri Ponpes Niftahul Faizin NW Ketangga, wadah pendidikan ini terus senantiasa ikut ambil bagian dalam akselerasi pembangunan di Lotim, masing-masing melaksanakan program dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah.
Mengelola pendidikan dari tingkat MI, MTs hingga MA, upaya ke arah pengembangan terus dilakukan. Sebagaimana disampaikan oleh seorang Pengawas Ponpes Miftahul Faizin NW Ketangga yaitu Ustadz M.Jaelani, S.Pt., sampai saat ini Pondok Pesantren Miftahul Faizin NW Ketangga tumbuh berkembang dengan 800 orang santri.
Menurut M. Jaelani, Sabtu (4/03/2023), alumni Madrasah Ponpes Miftahul Faizin NW Ketangga sudah menyebar sebagai wiraswasta hingga sebagai tenaga pendidik ataupun mengabdi di sejumlah tingkat pendidikan di Lotim NTB.
Jaelani menjelaskan, berkat manajemen yang baik, keberadaan Ponpes Miftahul Faizin NW Ketangga bersama masyarakat terus mengemban misi persatuan dan kesatuan. Dengan semangat membangun, bersadaqah dan beramal jariyah, masyarakat bersatu padu ikut memajukan Ponpes, tempat menimba ilmu para putra – putri mereka.
“Bersama masyarakat dan wali santri, kini Ponpes sudah memiliki planing dalam pengembangan Ponpes ke depan. Dari partisipasi masyarakat sudah ada lahan seluas 40 are untuk pengembangan fisik berupa gedung pendidikan, pondokan/asrama santri, hingga pengembangan ke arah pendidikan dengan program unggulan yang lebih luas termasuk rumah tahfidz, pengajian Kitab Kuning dan lainnya,” terang alumni Fakultas Peternakan Universitas NW Mataram ini.
Jaelani optimis Ponpes Miftahul Faizin NW Ketangga dapat maju dan berkembang pesat sebagai bagian dari lembaga pendidikan andalan dan alumninya sebagai bagian dari pemegang tongkat estafet pembangunan daerah ini.
“Ke depan kita siapkan generasi yang siap ambil bagian dalam akselerasi pembangunan bangsa di daerah dan negeri ini, sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing,” tandas sosok guru IPA Biologi di MA NW Ketangga ini (Kusmiardi).
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.