Diperiksa Tiga Jam, Kapal MV Albatros Diperkenankan Sandar di Gili Mas Lobar

0
Wagub Sitti Rohmi Djalilah (duduk dua kanan) saat memberikan penjelasan terkait diperbolehkannya kapal pesiar Australia sandar di Pelabuhan Gili Mas, Kecamatan Lembar, Lobar

MATARAM, DS – Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, diperbolehkannya kapal pesiar MV Albatros bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, lantaran kapal berbendera Bahama itu telah melewati serangkaian pemeriksaan sehingga dinyatakan negatif Covid-19.

“Jadi, kapal pesiar asal Australia itu bebas virus Corona, karena dari pemeriksaan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) hasilnya seluruh penumpang dan kru kapalnya tercatat, enggak ada yang terjangkit virus Corona. Makanya, kami persilahkan bersandar ke Pelabuhan Gili Mas,” ujar Wagub saat memberikan keterangan pers didampingi Kadis Kesehatan, Kadis Pariwisata, Kadis Perhubungan dan Kepala KKP Pelabuhan Lembar di ruang kerjanya, Senin (9/3).

Wagub Rohmi mengaku perlu menjelaskan terkait keberadaan dan kondisi penumpang MV Albatros yang sandar di Pelabuhan setempat pada Senin (9/3) pagi hari pada Pukul 04.00 Wita. Kata Rohmi, proses pemeriksaan yang dilakukan selama tiga jam sejak kapal sandar hingga selesai pemeriksaan sekitar pukul 07.00 Wita, oleh tim KKP yang berjumlah sebanyak 10 orang itu telah sesuai standar pemeriksaan internasional.

Dijelaskannya, dalam pemeriksaan itu, diharuskan para penumpang kapal MV Albatros yakni, sebanyak 337 orang itu harus antri satu persatu terlebih dahulu untuk dilakukan chek up kondisi tubuhnya mereka. Namun, sebelum itu sebanyak kru dan ABK kapal berjumlah sebanyak 313 orang telah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, dan hasilnya negatif. Maka, sebanyak 170 orang penumpang yang sehat itu, diperbolehkan turun ke pelabuhan,” kata Rohmi.

Ia menuturkan, sebanyak 170 orang penumpang yang turun itu selanjutnya berkeliling ke sejumlah obyek wisata di Pulau Lombok. Hanya saja, destinasinya dibatasi yakni hanya ke Museum Negri NTB di Mataram dan makan siang di kawasan Pantai Senggigi, Lombok Bara. Sementara, sisanya hanya bermain sepeda di sekitar Pelabuhan Gili Mas.

Selain itu, ratusan wisatawan asal Jerman dan Australia itu juga diharuskan mengurangi interaksi dengan masyarakat umun. “Itupun sepanjang rute kita kawal para penumpangnya secara senyap. Bahkan, mereka juga kita proteksi ke tempat lainnya diluar rute yang sudah ditentukan. Inilah upaya kita menenangkan masyarakat agar mencegah banyaknya hoak yang merajelela, sehingga membuat akal sehat kita enggak jalan,” jelas Rohmi.

“Saya harapkan kawan-kawan media juga membantu memberitakan sesuai faktanya. Yakni, menenangkan situasi sulit yang kini kita hadapi terkait virus Corona itu,” sambung Wagub seraya menegaskan kembali tidak semua kapal pesiar yang datang ke NTB itu berbahaya. Apalagi, kedatangan kapal pesiar yang biasanya sandar hanya satu hari itu telah mampu memberi efek ekonomi yang baik bagi masyarakat.

“Dalam situasi sulit ini maka semua potensi yang ada akan kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tapi, prinsip kita tetap pakai akal sehat. Yakni, jika ada suspect virus Corona, maka jelas kita tolak. Apalagi, jika rute kapal itu melewati negara-negara yang masuk suspect Corona. Diantaranya, China, Iran, Korea Selatan dan Singapura. Maka, sudah pasti NTB akan menolaknya,” tandas Wagub Sitti Rohmi Djalilah. RUL.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan