BSK Samawa

Dilaporkan Nuril ke Polda NTB Tetangga Sebut Keluarga Besar Muslim Jarang Berinteraksi

0
Inilah rumah Muslim di Lingkungan Pondok Prasi, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan yang pintu pagarnya terbuka namun penghuni rumahnya tidak mau ditemui

MATARAM, DS – Setelah dilaporkan Baiq Nuril Maknun ke Polda NTB Senin lalu, Muslim, mantan atasan Baiq yang kini menjabat kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, sulit ditemui maupun dikonfirmasi terkait laporan tersebut.

Menurut warga Lingkungan Kampung Bugis dan Pondok Prasi, disekitar tempat tinggal Muslim. Mantan Kepala Sekolah SMAN 7 Mataram mulai jarang terlihat berinteraksi dengan warga saat kasus Nuril kembali mencuat ke publik sejak putusan Mahkamah Agung kembali menjerat perempuan ini.

Salah satu warga Lingkungan Pondok Prasi, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Amrullah mengaku, Muslim merupakan pribadi yag rajin beribadah di masjid Nurul Bahri yang kebetulan berada persis di depan rumahnya. Hanya saja ia jarang bergaul dengan warga sekitar.

“Mamang beliau (Muslim) warga Pondok Prasi tapi dia tidak pernah berinteraksi dengan warga kami, karena bergaulnya dengan warga Kampung Bugis saja. Sebab, rumahnya berada di perbatasan dan lebih dekat ke Kampung Bugis,” ujar Amrullah menjawab wartawan, Jumat (23/11).

Tokoh muda Pondok Prasi itu menjelaskan, jika Muslim semasa mudanya merupakan salah satu tokoh LSM yang getol memperjuangkan hak-hak nelayan di pesisir Pantai Ampenan. Akibatnya, Muslim dekat dengan petinggi di Kota Mataram.

“Saat aktif di LSM, pak Muslim juga masih menjabat sebagai guru, dan dia sangat dekat dengan Kakak Pak Ahyar, Walikota Mataram,” ucap Amrullah.

Ketika ditanya lebih jauh terkait kasus yang dialami Muslim. Amrullah meminta jurnalis agar datang bertandang ke rumahnya. “Biasanya, pak Muslim datang ke rumahnya pada sore dan malam hari. Karena dia (Muslim) menyempatkan shalat Maghrib dan Isya di masjid depan rumahnya. Nanti tahulah sendiri seperi apa sosok orangnya,” kata dia.

Saat jurnalis menghampiri kediaman Muslim di Kampung Bugis, tampak pintu gerbangnya terbuka. Selain itu, terdapat mobil mewah sedan jenis Ford terparkir di garasi rumahnya. Hanya saja, setelah berulang kali di ketuk pintu depan dan samping rumahnya. Tidak ada satupun orang yang menyahut didalam rumah bergaya minimalis itu. Padahal, terlihat banyak sepatu dan sandal yang berjejer di rumah itu.

Beruntung, saat jurnalis lelah menunggu rumah Muslim. Kepala Lingkungan Kampung Bugis, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Hery Kurniawan menghampiri sejumlah jurnalis.

Hery menuturkan, kendati Muslim merupakan warga Pondok Prasi namun ia aktif mengikuti rapat warga di Lingkungan Kampung Bugis. Tak hanya itu, keseharian Muslim, ia sering didaulat menjadi petugas imam di Masjid Nurul Bahri yang berlokasi di depan rumahnya.

“Kami sering undang pak Muslim rembug warga karena keilmuwannya. Yang pasti pandangannya sangat kita butuhkan demi kemajuan masyarakat di Kampung Bugis,” ujarnya yang dikonfirmasi terpisah.

“Saya ketemu empat hari lalu usai menunaikan shalat Maghrib, memang beliau terpukul akibat kasusnya melawan Baiq Nuril ini,” tambah Hery.

Ditanya soal kasus Nuril yang kembali mencuat dan menyeret nama Muslim.  Hery menjelaskan, jika keluarga Muslim banyak yang shock. Utamanya, dua orang anaknya.

“Bahkan, menantunya juga sekarang sudah pindah dari rumah yang bercat coklat dan bergaya minimalis itu,” ucapnya.

Hery berharap agar Muslim berani memberi keterangan pada awak media. Harapannya, agar kasus yang kini ramai dibicarakan publik itu bisa seimbang pemberitannya.

“Kalau dari sudut pandang saya, pak Muslim itu orangnya baik, tapi memang akibat kasusnya mencuat dengan Baiq Nuril, dia terkesan tertutup dan menghindari siapapun,” tandas dia. RUL.

Facebook Comments Box