Di Pengajian Hultah NWDI Ke – 88, TGB Ajak Warga NWDI Jaga NKRI
Selong, DS- Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) TGB Muhammad Zainul Majdi mengajak semua jamaah NWDI untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan saat puncak perayaan Hultah ke-88 NWDI dan Haul ke-26 Al-Magfurullah Maulana Syech TG.K.H Muhammad Zainuddin Abdul Majid di GOR Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur Minggu (27/8/2023).
Acara puncak Hultah ke-88 NWDI dihadiri puluhan ribu jamaah NWDI se-Indonesia. Mereka hadir sejak subuh, bahkan ada yang menginap untuk dapat mengikuti pengajian dan dari sejumlah ulama baik dari Al-Azhar Kairo, Mesir, maupun dari Habib Jindan.
TGB menegaskan, menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia bukan hal bersifat gagah-gagahan. Tapi lebih kepada mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT. Hal itu menurutnya, sering disampaikan Maulana Syech untuk selalu mensyukuri nikmat dan tidak sebaliknya kufur nikmat. Karena orang yang kufur nikmat, maka tidak akan selamat.
“Seiring dengan Hultah ke-88 NWDI yang sebelumnya juga kita merayakan HUT ke-78 RI, keberadaan NWDI ini 10 tahun lebih tua dari kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagaimana kefahaman yang disampaikan Al-Magfurullah kepada kita untuk selalu terus menjaga Indonesia sebagai nikmat sekaligus amanah Allah yang dititipkan kepada kita melalui para pendiri bangsa, para pejuang,” ujar Ulama Kharismatik itu.
Selain sebagai nikmat sekaligus amanah, Indonesia merupakan wadah untuk menjalankan semua tuntunan-tuntunan dari Allah SWT. Indonesia juga sebagai wadah untuk ber Islam, wadah untuk bermasyarakat. Menjaga Indonesia, kata TGB, merupakan bagian dari tuntunan Syari’at Islam.
“Kalau kita melihat ulama’ Ushul Fiqh kita, merumuskan tujuan utama dari turunnya syariat Islam itu ada lima yakni, memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara keturunan atau kehormatan, memelihara akal, dan memelihara harta. Kelimanya itu akan sulit terwujud kalau tidak ada wadah”, ungkapnya.
“Bagi kita, wadahnya itu adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, menjaga Indonesia adalah menjaga agama. Menjaga maqasidussyari’ah”, sambung TGB.
Dia mengatakan, menjaga Indonesia sebagai wadah harus dilakukan. Karena jika wadah itu hilang, maka sulit untuk menjaga agama. Jangankan hilang, kata cucu Pahlawan Nasional ini, sekadar kacau saja, maka orang sulit menjaga hartanya lantaran akan banyak perampokan, pembegalan, dan perampasan bahkan pembunuhan.
“Wasilah itu mendapatkan hukum yang sama dengan tujuan. Kalau wasilah itu hukumnya wajib, maka tujuan itu juga hukumnya wajib,” paparnya.
Di panggung utama, tanpak hadir putri pendiri NWDI Ummi Hj Siti Rauhun, Gubernur NTB, .Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah, Bupati Lombok Timur H. Sukiman Azmy ,H.Rmaksi selaku Wakil Bupati Lombok Timur, Ketua YPH PPD Hamzanwadi H. Muhammad Djamaluddin selaku penanggung jawab Hultah NWDI ke 88 dan para zurriyat pendiri NWDI.li
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.