Cegah dan Tangani Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi
Mataram, DS-Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bumi Gora (BEM UBG) melalui Kementerian Pergerakan dan Pemberdayaan Perempuan (P3) mengadakan kegiatan Talkshow dengan Tema “The Role of Women Fighting for education that is safe from descrimination and gender based violence”, bertempat di Aula 3 Universitas Bumi Gora, Sabtu (15/4/2023).
Kegiatan yang dibuka Presiden Mahasiswa UBG ini bagian dari rangkaian Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2023
Presiden Mahasiswa UBG, Firman, menyampaikan banyak sekali permasalahan yang ada di Indonesia dan di NTB yang mengacu kepada perempuan.
“Saat ini sudah banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi di Indonesia maupun di wilayah khususnya di Nusa Tenggara Barat. Hal ini tentunya akan menjadi momentum untuk bagaimana agar bersama-sama sadar akan permasalahan tersebut sehingga perlu dilihat agar menjadi performatika,” ungkap Firman.
Momentum ini dinilainya sebagai molekul yang bagus mengingat sangat banyak dibahas terkait kesehatan seksual terlebih lagi di lingkup perguruan tinggi.
Menteri Pergerakan dan Pemberdayaan Perempuan BEM UBG, Restawara Riski Palewa, menyampaikan pendapatnya tentang peranan seorang perempuan terkait tentang Hari Kartini.
Resta mengatakan peringatan hari Kartini mengingatkan bahwa perjuangan perempuan sampai saat ini harus terus digaungkan. “Kenapa? Karena tidak sedikit dari kita yang masih menganggap perempuan itu adalah hal nomer 2. Nah itu yang paling penting,” katanya.
Akar dari kekerasan seksual kemudian menyimpang dari pelecehan seksual itu memang menjadi permasalahan. Kilas balik dari perjuangan Kartini untuk mendapatkan hak setara pada saat perjuangannya mencapai kepentingan Indonesia.
“Ia menambahkan peranan perempuan bukan hanya memperjuangkan perempuan namun keseluruhan bangsa ini. Ibu dalam keluarga dapat berpengaruh jangka panjang dalam kognisi, emosi, dan sikap,” katanya.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dikbud NTB, Dr. Hj. Eva Sofia Sari, S.Pd,.M.Pd, menyampaikan peranan seorang perempuan di dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan lingkup sekolah.
“Perempuan itu adalah makhluk Tuhan yang paling istimewa, ” ujar Eva seraya menambahkan bahwa seorang perempuan harus menjaga dan melindungi dirinya, terutama dari kekerasan.
“Sekarang ini kita berada di emansipasi kesetaraan gender yang ada, tapi ingat nilai agama itu tidak boleh lepas dari kita masing-masing. Kita Harus sudah memilih agama itu agar melekat dalam diri kita, ” ujar Eva.
Menurut Joko Jumadi, SH,.MH selaku Direktur BKBH FH Unram, kekerasan kepada seorang perempuan itu tidak hanya dalam bentuk fisik, bisa juga non fisik.
Kekerasan seksual menurut Permendikbudristek No 30 Tahun 2021, yaitu setiap perbuatan menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender yang berakibat penderitaan psikis termasuk hilangnya kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi aman dan optimal.
Untuk itulah tindakan kekerasan seksual di kampus perku diperhatikan secara khusus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan BEM dapat belerja secara sinergis dan ikut memonitoring pelanggaran kekerasan seksual dan melaporkannya ke SATGAS PPKS sehingga korban dapat perlindungan yang maksimal.
Hadir dalam kegiatan talkshow selain Kabid Bidang Pendidikan Dikbud NTB Dr. Hj. Eva Sofia Sari,S.Pd,.M.Pd dan Direktur BKBH FH Unram Joko Jumadi, SH,.MH , juga founder dan Ketua Senyumpuan Ade Latifa Fitri. md
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.