MATARAM, DS – DPW Partai Nasdem Provinsi NTB akan mengumumkan dan menyerahkan surat keputusan (SK) DPP Nasdem pada pasangan calon bupati, wakil bupati juga calon wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung dalam Pilkada Serentak di tujuh kabupaten/kota di NTB.
Direncanakan, penyerahan dan pengumuman paslon itu akan dilakukan pada Rabu (26/8) di Narmada Convention Hall Kota Mataram.
Ketua DPW Nasdem NTB H. Muhamad Amin mengatakan, dukungan pada tujuh paslon yang akan diumumkan pada publik di NTB telah melalui mekanisme kajian yang cermat merujuk pada hasil survei yang dilakukan DPP Nasdem selama ini.
Hanya saja dirinya tidak bisa menyebutkan identitas siapa paslon tersebut. Mengingat, petunjuk DPP, SK dukungan paslon di Pilkada NTB akan diberikan ke DPW pada hari yang bersamaan.
“Kecuali di Kabupaten Bima, karena kader Nasdem yang tampil yakni, H. Syafruddin H. M. Noer yang menggandeng kader PAN, Ady Mahyudi yang baru kita tahu. Kalau enam daerah lainnya, sampai hari ini kami sendiri belum tahu siapa yang direkomendasikan oleh DPP,” ujar Amin menjawab wartawan, Selasa (25/8).
Menurut Mantan Wagub NTB, dalam aturan partai telah digariskan manakala SK dukungan jika sudah ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekjen DPP, semua kader dari semua tingkatan. Mulai DPW, DPD hingga anak ranting diwajikan mematuhi instruksi tersebut.
“Pastinya, akan ada konsekuensi dan sangsi tegas bagi kader partai yang masih bersikap mendua atau ragu-ragu terhadap dukungan itu,” tegas Amin.
Ia menjelaskan, dari tujuh pilkada serentak di NTB. Diantaranya, Kota Mataram, Lombok Tengah, KLU, KSB, Sumbawa, Dompu dan Kabupaten Bima, sejatinya pihaknya melalui target daerah yang harus dimenangkan.
Sebab, pilkada serentak tahun 2020 ini akan menjadi acuan persiapan momen pemilu selanjutnya.
“Kami punya itungan target angka pesimistis adalah lima daerah. Sedangkan, angka optimis adalah tujuh daerah. Makanya, kami enggak mau gupuh-gupuh mengumumkan dulu ke publik selama ini,” kata Amin.
Ia memastikan, pengumuman sekaligus penyerahan SK DPP Nasdem pada tujuh paslon di Pilkada kali ini tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Tidak itu saja, panitia juga melakukan pengukuran suhu badan termasuk rapid test tersendiri kepada calon peserta sebelum memasuki tempat acara.
“Jika ada peserta yang reaktif, tentu kami pulangkan. Prinsipnya jumlah kapasitas gedung yang besar tidak akan terisi semuanya karena kami akan melakukan pembatasan jumlah keluarga maupun pendukung paslon yang alan hadir dalam kegiatan itu,” tandas Muhamad Amin. RUL.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.