Babinsa dan Fasilitator Turun Bantu Tuntaskan Ribuan Buku Tabungan Warga di Sesela

0
H. Muhammad Rum

MATARAM, DS – Harapan sebanyak 1.984 orang warga penerima bantuan rumah terkatagori rusak sedang dan ringan yang telah di SK-kan oleh Bupati Lobar di desa Sesela, kecamatan Gunungsari, Lombok Barat guna memperoleh buku tabungan yang belum diterbitkan oleh pihak BRI pada Minggu (27/1) lalu, bakal kesampaian dalam waktu dekat ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Muhammad Rum menyatakan, akan siap menfasilitasi belum tercetaknya buku tabungan ribuan warga di desa Sesela itu. Menurut dia, belum tercetaknya ribuan buku tabungan sebagai hak warga penerima dana bantuan rehabilitasi rumah terdampak gempa bumi tersebut, lantaran ada persoalan mis komunikasi.

“Yang pasti, kami siap menjadwalkan ulang agar warga terdampak gempa bumi di Sesela secepatnya memperoleh hak mereka berupa pencetakan buku tabungan itu,” ujar Rum menjawab wartwan melalui pesan whatsappnya, Rabu (30/1).

Rum mengatakan, merujuk pengakuan pihak BRI, sebenarnya mereka sudah berada di Desa Sesela selama dua hari, yakni sejak Sabtu (26/1) sore dan Minggu (27/1) pagi sekitar pukul 11.00 Wita. Namun lantaran, warga penerima dana bantuan terdampak gempa minim yang hadir pada saat petugas BRI hadir di wilayahnya Sesela, maka petugas BRI pindah ke wilayah lainnya.

Meski demikian, Rum memahami kondisi di salah satu desa terdampak gempa terparah di wilayah Lobar  itu, yakni terkait ketiadaan kepala desa difinitif. Mengingat, di desa Sesela baru selesai menyelenggarakan Pilkades Serentak, sehingga koordinasi apapun dilimpahkan pada Sekretaris Desa (Sekdes).

Oleh karena itu, kata dia, jika di wilayah terdampak gempa yang baru selesai Pilkades, lantas kepala desa petahana kalah, maka seharusnya pemkab Lobar yang lebih pro aktif membantu pengurusan administrasi warganya.

“Karena Kadesnya belum dilantik, jadi kami memahami situasi di desa Sesela yang terbilang lambat berkoordinasi dengan pihak perbankan. Disitu, harusnya pemkab Lobar melalui jajaran BPBD Lobar yang harus rajin menginformasikan pada Sekdes selaku Plt Kadesnya, sehingga urusan warganya tidak terabaikan seperti saat ini,” kata Rum.

Rum menuturkan, kendati dari total 1.984 orang warga penerima bantuan rumah di wilayah desa Sesela sebagian besar belum menerima buku tabungan. Namun ia bersyukur, atas adanya ratusan warga yang sudah menerima buku tabungannya. Hal ini, lantaran kerja keras pihak Babinsa dan Babinkantibmas yang turun mencari dan menyisir warga yang tengah pada hari itu sedang berada di rumah mereka untuk datang ke kantor desa setempat.

“Untuk sisanya yang banyak itu, sudah saya komunikasikan, Insya Allah, petugas BRI akan datang kesana untuk melakukan validasi terhadap warga. Itupun, waktunya belum bisa ditentunkan dengan jelas. Yang pasti, kami sudah komunikasi agar warga penerima tidak dipersulit terkait urusan persyaratan administrasinya,” tandas Rum.

 Babinsa dan Fasilitator Kolaborasi

Sementara itu, Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, yang juga selaku Dansatgas Opster TNI melalui Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, menyatakan, jika para Babinsa yang desa binaannya terkena dampak gempa langsung akan langsung menjadi fasilitator.

Nantinya, para Babinsa akan berkolaborasi dengan para Fasilitator sipil yang memang sudah ada saat proses percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi guna untuk memulai pendataan ulang rumah yang rusak ringan dan rusak sedang.

Tak hanya itu, para Babinsa juga ditugasi membantu pembentukan Pokmas, menyusun administrasi rencana anggaran biaya (RAB) kebutuhan masing-masing Pokmas, membantu koodinasi dengan BPBD maupun Dinas Perkim Kabupaten/Kota, membantu koordinasi pembuatan rekening ke BRI hingga pembagian rekening dan pencairan dana dan melaksanakan pengawasan.

“Terkait dengan pencairan dana di BRI ini, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya  untuk mempermudah birokrasi dan administrasi sebagai persyaratan pencairan dana stimulan,” ujar Dahlan menjawab wartawan, Rabu (30/1).

Menurut Kapenrem, adanya berbagai macam latar belakang dan pengalaman masyarakat yang tidak semua memahami proses pencairan dana stimulan itu memang dirasa menjadi salah satu kendala di lapangan. Untuk itu, adanya fasilitator dan Babinsa harus dapat membantu memberikan solusi dan pemahaman, serta pendampingan kepada masyarakat dalam proses pencairan dana stimulan sesuai prosedur. Sebab, hal ini dirasa penting guna meminimalisir semua permasalahan pada level bawah.

“Jika itu bisa dilakukan, maka target percepatan tahap rehabiltasi dan rekonstruksi akan bisa tercapai. Termasuk, kita juga sudah imbau pembuatan dan pembagian buku rekening agar sejak awal masyarakat dibantu bekoordinasi dengan BRI, sehingga persoalan yang terjadi di desa Sesela agar tidak terjadi di wilayah lainnya yang terdampak gempa di NTB,” tandas Mayor Dahlan.

Diketahui, di desa Sesela, terdapat 1.984 unit rumah warga yang rusak ringan dan sedang. Sementara, yang rusak berat berjumlah sebanyak 39 unit RUL.

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan