Awasi Pembangunan Sirkuit MotoGP di Mandalika Lombok
MATARAM, DS – Kajian pembangunan sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, ditargetkan selesai awal tahun 2018. Diharapkan, sirkuit MotoGP di KEK Mandalika itu mengikuti standar yang ditetapkan Dorna Sports sebagai pemegang hak penyelenggaraan MotoGP.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, pihaknya telah meminta Pemprov NTB melalui Gubernur untuk ikut aktif melakukan pemantauan terkait progres pembangunan proyek sirkuit MotoGP tersebut. Hal ini dirasa penting agar pembangunannya dapat selesai awal tahun2018.
“Bagi kami, peran pak Gubernur sangat penting untuk mengawal proyek pembangunanya, sehingga target Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP pada tahun 2018 bisa terlaksana di Lombok,” kata Menpora di sela-sela kunjungan kerja di Mataram,Sabtu (20/5).
Penanganan kajian dan pembiayaan pembangunan Sirkuit Moto GP tersebut sepenuhnya ditangani pada pihak Dorna dan badan swasta. Tugas pemerintah hanya mendukung misalnya dari sisi pariwisata untuk mempromosikan MotoGP di Lombok, keimigrasian, atau pengurusan bea dan cukai.
“Jadi, kami berharap Pak Gubernur beserta jajarannya ikut andil mendampingi pihak swasta dan Dorna Sports terkait pengamanan aktifitas pembangunan proyeknya,” tegas Imam.
Diketahui, pada Januari, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengatakan pembangunan sirkuit jalan raya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Rencana pembangunan sirkuit itu diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman antara ITDC dengan Roadgrip Motorsports UK Ltd dan Mrk1 Consulting, dua perusahaan perancang, pengembang dan operator sirkuit balap motor global, pada 20 Januari.
Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan sirkuit di Mandalika akan menjadi satu-satunya sirkuit jalanan di dunia yang menawarkan panorama indah laguna, solar cell farm, lapangan golf, area komersial dan perkotaan, serta Samudra Hindia.
ITDC sendiri memperoleh hak pengelolaan kawasan Mandalika di Lombok dengan luas 1.175 hektare. Mandalika merupakan satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas atau Bali Baru yang ditetapkan pemerintah pusat untuk dikembangkan sejalan dengan strategi meningkatkan pariwisata menjadi sumber devisa utama negara. fahrul
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.