Aklamasi, Prof Masnun dan TGH. Turmudzi Badaruddin Jabat Ketua dan Rois Syuriah PWNU NTB

0
Ketua PWNU NTB terpilih, Prof Masnun Tahir saat memberikan keteranga pers usai ditetapakan secara aklamasi oleh warga Nahdiyin pada Konferwil NU NTB

LOTENG, DS – Prof Masnun Tahir akhirnya terpilih menjadi Ketua Tanfidziah PWNU NTB pada perhelatan Konferensi Wilayah (Konferwil) NU ke-13 NTB pada Sabtu malam (19/11). Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram bidang Hukum Perdata Islam terpilih secara aklamasi bersama TGH. Turmudzi Baduruddin selaku Rois Syuriah PWNU NTB.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Helmy Faishal Zaini mengaku, sejak awal meyakini jika Prof Masnun akan terpilih sebagai ketua PWNU NTB. Hal itu lantaran, kepengurusan NU di NTB kedepannya harus mampu melakukan percepatan program. Diantaranya, pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

“Sosok Pak Masnun termasuk akademisi muda yang dianggap mampu menjadi penerus ulama. Kami di PBNU sudah memantau dan mendengar akan banyaknya aspirasi warga Nahdiyin yang menghendakinya memimpin NU di NTB,” ujar Helmy menjawab wartawan, Minggu (20/1).

Ia menyatakan, tiga pokok program NU, yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi harus mampu difokuskan penanganannya. Apalagi, pada sektor pendikan, NU NTB memiliki lembaga pendidikan, yakni Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB.

“UNU yang ada itu harus bisa diperkuat perannya untuk mengkover jenjang pendidikan menengah dan tinggi,” kata Helmy.

Dalam bidang kesehatan, ia meminta kepengurusan NU NTB dibawah Prof Masnun harus bisa merealisasikan terbangunnya rumah sakit NU. Sebab, adanya RS itu akan memudahkan pelayanan kesehatan bagi warga miskin dan kurang mampu di NTB.

Sementara, pada bidang pemberdayaan ekonomi Helmy menghendaki kepengurusan NU NTB dapat membantu pemda di NTB melakukan percepatan dan penurunan angka kemiskinan, dan pengangguran.

“Yang pasti, jika NU bisa hadir bersama masyarakat selain tugas keagamaan, maka Insya Allah, tiga program itu bisa kita wujudkan. Enggak ada yang sulit asal ada kemauan dan keberanian pengurusnya saja untuk dapat merealisasikannya,” tegas Helmy.

Diketahui, terpilihnya Prof Masnun secara aklamasi tanpa adanya pemungutan suara sejak awal sudah diprediksi oleh kalangan Nahdiyin. “PWNU NTB dan segenap jamaah Nahdiyin mempercayai Masnun sebagai ketua lima tahun berikutnya,” kata salah satu peserta Konferwil NU asal Kota Mataram, Sueb Qury dalam pesan whatsapnya.

Sementara, terpilihnya TGH. HL. Turmudzi Badaruddin sebagai Rois Syuriah PWNU NTB atas kesepakatan forum khusus para Halul Wali Wal Akdi terdiri dari sembilan tuan guru termasuk penasehat NU di NTB.

Terkait jabatan Sekretaris PWNU NTB akan diberi waktu tujuh hari untuk dipilih. Terdapat tiga nama calon Sekretaris yang diusulkan, yakni Mantan Ketua GP Ansor NTB, Sueb Qury, Dosen UIN Mataram, M. Saleh Ending dan Sekretaris PWNU NTB Demisioner, Lalu Winengan.

 

Fokus Konsolidasi

Terpisah, Prof. Masnun Tahir mengaku, sejak awal berkomitmen siap memimpin dan dipimpin pada tubuh NU NTB. Oleh karena itu, sedari awal, dirinya menyerahkan pada warga Nahdiyin manakala ia ditunjuk selaku Ketua PWNU NTB.

Menurut Masnun, dalam waktu dekat pihaknya akan menyusun program jangka pendek, menengah hingga program jangka panjang bagi ormas yang dipimpinnya tersebut. “Kalau untuk makro, maka programnya adalah NU harus bisa bersinergi dengan stake holder tanpa mendegradasi. Jadi pengurus NU di wilayah itu dituntut menjawab respon dan ekspektasi publik terhadap eksistensi PWNU kedepannya,” ujar Masnun.

Ia menegaskan, ormas NU harus dapat berdiri diatas semua golongan, sehingga para pengurus NU, diharuskan dapat melepaskan baju dan kepentingannya manakala sudah berada pada struktural NU. Apalagi, kata Masnun, NU harus dapat mendayagunakan funsinya selaku mitra strategis dan kritis pada pemerintah NTB sesuai harapan dari pengamat selama ini.

“Kehadiran pak Gubernur di acara NU adalah bagian dari kedekatannya ingin membangun jejaring dengan NU. Tapi, NU dengan pemerintah itu adalah partner in progres. Yang pasti, The best friend itu bukan Yes Man, namun yang menasehatimu dan memberi kemaslahan. Itulah the best friend dari sisi NU,” jelas Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram bidang Hukum Perdata Islam.

Terkait konsolidasi internal. Menurut Masnun, NU itu secara internal bisa berjamaah tapi tidak bisa sebaris. Oleh karena itu, hal itu yang membedakannya dengan ormas Muhammadiyah, yakni bisa sebaris tapi belum tentu bisa berjamaah.

“Selain eksternal, penguatan konsolidasi internal dengan fokus pada penguatan kepengurusan cabang di Pulau Sumbawa akan lebih di intensifkan.  Insya Allah, Senin kita mulai konsolidasi di Sumbawa ditandai dengan kedatangan Gus Muwafiq yang tidak lain dalam rangka revitalisasi peran NU di Sumbawa,” tandas Masnun. RUL.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan