MATARAM, DS – H. Ahsanul Khalik yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, siap mengundurkan diri dari statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) untuk maju menjadi calon Wali Kota Mataram pada Pilkada serentak tahun 2020 mendatang.
“Sebagai orang yang lama berkarir di Kota Mataram saya terpanggil untuk berkontribusi membangun Kota Mataram menjadi calon wali kota dan siap mundur dari jabatan dan status saya sebagai ASN di Pemprov NTB,” ujar Ahsanul ditemui wartawan di Mataram, Selasa (3/12).
Dikatakan Ahsanul, untuk membangun Kota Mataram perlu panggilan jiwa dan tanggung jawab bersama, termasuk seluruh elemen masyarakat.
Menurut dia, selama ini dirinya memang menjadi abdi negara di lingkup Pemprov NTB, namun awal karier ASN justru di mulai di Pemkot Mataram, yakni setelah Ahsanul di mutasi tahun 1999 dari CPNS Pusat Depdagri di Sumbawa tahun 1998 lalu.
Ahsanul pindah ke Mataram dengan menjadi Staf di Kantor Camat Cakranegara pada tahun 1999-2003. Dan selanjutnya, pindah ke berbagai macam jabatan untuk menjabat Camat Cakranegara pada tahun 2008-2013. Serta, Kepala Dinas hingga Staf Ahli Wali Kota Mataram.
“Dengan pengalaman birokrasi yang ada mulai dari staf, camat hingga menjabat sebagai kepala dinas menjadi salah satu modal untuk membangun Kota Mataram apalagi sejak lama selama menjadi mahasiswa sudah bersentuhan dengan bidang politik,” jelas Ahsanul.
Disampaikan Mantan Penjabat Bupati Lotim itu, sebagai bentuk keseriusannya maju menjadi calon Wali Kota Mataram, dirinya telah mendaftarkan diri ke empat partai yakni Golkar, PPP, PAN dan NasDem.
Selain itu, Ahsanul mengaku, dirinya telah pula melakukan komunikasi politik dengan para petinggi Partai Gerindra dan PKS. “Saya yakin partai akan merekomendasikan bakal calon terbaik pilihan masyarakat,” ucapnya.
Terkait membangu Kota Mataram, ia memiliki sejumlah konsep program pro rakyat dengan jargon “Bersinar” (bersih, sehat, indah, aman dan religius). Dimana, salah satu tawaran program yang akan digagasnya, yakni “Mata Ibu Ramah” (Mataram Kota Indah, Berbudaya, dan Ramah).
“Mataram sebagai pusat peradaban NTB harus merepresentasikan diri sebagai kota yang nyaman bagi visitor dan atau investor. Jadi, program Mata Ibu Ramah akan didukung dengan pembuatan “Seribu Taman” dan penanaman “Satu Juta pohon” di area-area publik yang di percantik dengan taman-taman tematik, taman bermain anak-anak, dan arena sport masyarakat,” tandas Ahsanul Khalik. RUL.
