130 Hektar Hutan di Kawasan Gunung Rinjani Terbakar

Petugas mencoba padamkan api

SELONG- Kebakaran hebat kembali terjadi di kawasan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Petugas gabungan dari TNGR, TNI Polri dan berbagai unsur lainnya masih berupaya melakukan pemadaman.

“Api belum berhasil dipadamkan hingga hari ini oleh petugas bersama aparat gabungan TNI-Polri,” kata Taufikurrahman, Kepala Resort TNGR Sembalun, Kamis (2/11).

Berdasarkan pemantaun secara visual dari arah Desa Sembalun masih terdapat titik api yang merupakan api dari kebakaran hutan yang tidak dapat dikendaliakan pada hari Rabu 1 November 2023.

“Pada pukul 05.00 Wita pagi hari, kami melakukan pemantauan secara visual di kantor resort TNGR Sembalun. Titik awal kebakaran di lokasi hutan Gomongan naik ke hutan Panggang Desa Sembalun Lawang,” terangnya.

Pada pukul 08.00 Wita tim pertama Karhutla bergerak menuju lokasi dengan membawa 5 unit pompa pungung/jet shooter dan persedian air dengan menggunakan mobil dan sepeda motor.

Lalu, disusul oleh tim kedua Dalkarhutla sebanyak 27 orang tiba di lokasi kebakaran dan mulai melakukan upaya pengendalian dengan cara membuat ilaran (penyekatan) api dan pemadaman langsung dengan menggunakan jet shooter serta kepiok dari ranting pohon.

“Upaya yang kami lakukan, yakni penyekatan api agar tidak merambat ke kebun warga di sekitar kawasan dan pemadaman menggunakan jet shooter serta kepiok dari ranting pohon dan alat seadanya,” jelas Taofik.

Taofik mengakui, meskipun api di bagian bawah sebelah barat dan timur dapat dikendalikan oleh tim gabungan namun api di bagian atas sulit dijangkau disebabkan topografi yang terjal dan vegetasi semak tebal serta angin kencang.

“Kondisi terakhir, api belum bisa dikendalikan sepenuhnya dan masih tersisa dua titik. Yakni, Api di bagian ujung sebelah atas itu tidak bisa kita jangkau, karena laju api cukup kencang dan kondisi medan teradapt jurang dan terjal,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, luas area kawasan yang terbakar mencapai 55 hektare. Sedangkan vegetasi yang terbakar berupa semak, perdu, rumput, dedaunan kering dan beberapa pohon jenis bakbakkan, cemara gunung, saropan, acacia decurrens.

Adapun kendala yang dihadapi oleh tim, ungkap Taofik lbih lanjut, saat mengendalikan dan memadamkan api di kawasan tersebut, adalah kecepatan angin relatif tinggi sehingga kebakaran meluas dengan cepat. Serta vegetasi mudah terbakar, tidak tersedianya sumber air di lokasi kebakaran dan jumlah peralatan sangat minim.

“Alhamdulillah, luas lahan yang berhasil di padamkan oleh tim hanya 15 hektare. Itupun kita berjibaku dengan kobaran api menggunakan alat seadanya, berupa cangkul, parang, sekop dan ranting kayu,”ucapnya.

Oleh karena itu, selanjutnya sambung Taofik tim melakukan rapat evaluasi Dalkarhutla yang dihadiri oleh Kapolsek Sembalun, Koramil 1615 Sembalun dan Danton Kompi 3 Batalion B Sat Brimob Polda NTB.

Mengingat bahwa kepala api sulit dijangkau maka pelaksanaan Dalkarhut pada hari ini (Kamis-red) dan di hari berikutnya tim hanya bisa memantau arah api.

“Berdasarkan pengamatan selama dua hari, kegiatan Dalkarhut selanjutnya akan diperioritaskan pada lokasi kearah jalur pendakian dan kearah lahan milik masyarakat di sekitar kawasan TNGR,”jelasnya.

“Adapun penyebab kebakaran karhut, di duga oleh aktifitas manusia dan pelaku dalam upaya penyelidikan,” imbuhnya.

Informasi tekini dari Kepala Resort Sembalun, Tim sudah berhasil memadamkan api pada Kamis sore pukul 16.15 Wita. Total luas kawasan hutan yang terbakar yaitu 130 Hektar.li

Facebook Comments Box

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.