BSK Samawa

Tuan Guru Membongkar Rahasia Ali BD

0
Ali BD

SELONG,DS-Ketika banyak Tuan Guru di Lombok merapat ke Ali BD, mencuat sebuah pertanyaan, apa sesungguhnya yang terjadi? Mungkinkah Ali melakukan hal yang berbeda kepada mereka sehingga kesan yang begitu kuat sangat nampak di setiap sambutan para ulama itu? Di sinilah para Tuan Guru membongkar rahasia Ali BD.

Rata-rata Tuan Guru memang memiliki pengalaman yang berkesan pada sosok yang sejak awal terjun dalam bidang kemanusiaan ini hingga menerima penghargaan dari salah satu lembaga PBB. Sebut misalnya pengalaman yang diutarakan TGH SyaMsul Hadi.

Pimpinan ponpes Nurussobah Batunyala itu membuka suara pada silaturrahmi dengan Ali BD di ponpesnya, Kamis lalu.
Ia bertutur bahwa pertemuannya dengan Ali BD tergolong unik. Hal itu bermula ketika terjadi petikaian antar kampung di Lombok Tengah antara warga Ketara dan Penujak tahun 1996. Kala itu, puluhan rumah di Kampung Penujak dibakar akibat terjadinya pertikaian tadi. Mereka mengungsi ke masjid.

Para pengungsi ini tidak memiliki bekal apapun, terutama makanan yang bisa mengganjak perut mereka. Para tokoh masyarakat pun mencoba mencari bantuan untuk para pengungsi, termasuk TGH Syamsul Hadi. Pasalnya, meminta pada pemerintah Loteng kala itu, tidak ada jawaban pasti. Akhirnya, seseorang membisikinya agar datang kepada Ali BD.

Mendengar bisikan itu, ia pun mengiyakan kemudian mendatangi kediaman Ali BD di Karang Baru pada malam hari. Ali menerimanya dengan lapang dada. Dikemukakanlah persoalan yang tengah menimpa masyarakat Loteng kala itu. Ali begitu trenyuh mendengarnya.

“Sekarang apa yang anda minta, di gudang ada beras, tepung dan Supermie,” kata Ali. Dijawablah bahwa ia ingin semuanya. Kemudian Ali memerintahkan kepada penjaga gudang Yayasan Swadaya Membangun (YSM) untuk membongkar isi gudang. Satu truk bantuan dibawa ke Loteng.

“Ada lagi?” tanya Ali kepada TGH Syamsul Hadi dan dijawab bahwa masyarakat membutuhkan bambu. Ali menjawab kalau bambu agar diambil di Universitas Gunung Rinjani (UGR).

Setidaknya, ada satu ton beras yang berada di atas truk termasuk supermie dan tepung dibawa membantu warga yang mengungsi akibat rumahnya dibakar. Sedangkan istri Gubernur NTB, Harun Al Rasyid, kala itu hanya membawa tujuh dus supermie.

“Saya membawa satu truk makanan dan satu truk bambu. Hal itu tidak bisa saya lupakan,” tutur Syamsul Hadi.

Syamsul Hadi sendiri kala itu sempat protes pada Ibu Gubernur yang akhirnya mengontak camat dan menambah sumbangan menjadi 10 dus supermie.

Pengalaman kedua adalah ketika membangun jembatan di Jagu, Pringgarata. Selama ini masyarakat harus melewati jalur yang agak panjang untuk mencapai jalan raya. Untuk mengatasi masalah itu, Syamsul Hadi kembali mendatangi Ali BD. Oleh Ali BD dibantulah dua ton jagung dengan konsep pembangunan padat karya. Masya-rakat kemudian bergotong-royong melakukan pembangunan.

Tidak hanya itu, ketika Ali BD menjadi Bupati Lombok Timur, ia pun masih menunjukkan kepeduliannya di Lombok Tengah. Saat itu ia membantu pembangunan masjid milik ponpes. Nah, masjid yang dibantu akhirnya bisa melakukan pembangunan kembali. Hal ini tidak bisa dilupakan TGH.Syamsul Hadi sampai kapan pun.

Kedermawanan Ali BD tidak hanya kepada satu dua Tuan Guru, melainkan menyeluruh tanpa melihat latarbelakang Tuan Guru bersangkutan. Dan, satu hal yang membuat takjub adalah adanya jembatan yang bernama Jembatan Ali Bin Dachlan di Langko, Lombok Barat. Nama jembatan itu dibuat atas jasa Ali BD.

Setidaknya, pengalaman dan kesan para Tuan Guru itu membuat mereka bersepakat bahwa inilah sosok pemimpin yang harus didukung bersama. Tidak mengherankan jika sambutan meriah selalu mewarnai kehadirannya di setiap ponpes. Hal ini sangat berbeda dibandingkan sambutan pada tokoh yang hanya datang pada tahun politik.  ian

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan